Yohanes 19:1-42

19  Pilatus kemudian menyuruh agar Yesus dibawa dan dicambuk.+  Lalu para prajurit membuat mahkota duri dan menaruh itu di kepalanya, serta memakaikan jubah ungu padanya.+  Mereka mendekati dia berkali-kali dan berkata, ”Hidup Raja Orang Yahudi!” Mereka juga terus menampar mukanya.+  Pilatus keluar lagi dan berkata kepada mereka, ”Lihatlah! Saya bawa dia ke luar supaya kalian tahu bahwa saya tidak menemukan kesalahan apa pun padanya.”+  Yesus pun keluar, dengan memakai mahkota berduri dan jubah ungu. Lalu Pilatus berkata kepada mereka, ”Lihatlah orang ini!”  Tapi ketika para imam kepala dan petugas melihat dia, mereka berteriak, ”Bunuh dia di tiang! Bunuh dia di tiang!”+ Pilatus berkata, ”Kalian saja yang bawa dia dan bunuh dia.* Saya tidak menemukan kesalahan apa pun padanya.”+  Orang-orang Yahudi menjawab, ”Kami punya hukum, dan menurut hukum kami, dia harus mati,+ karena dia menyebut dirinya putra Allah.”+  Mendengar kata-kata mereka, Pilatus menjadi semakin takut,  lalu masuk lagi ke tempat tinggal gubernur dan berkata kepada Yesus, ”Dari mana asalmu?” Tapi Yesus tidak menjawab.+ 10  Maka Pilatus berkata, ”Kamu tidak mau bicara kepada saya? Apa kamu tidak tahu saya punya kuasa untuk membebaskan kamu dan untuk menghukum mati kamu?”* 11  Yesus menjawab, ”Kamu tidak punya kuasa apa pun atas saya kalau itu tidak diberikan kepadamu dari atas.+ Karena itulah orang yang menyerahkan saya kepadamu punya dosa yang lebih besar.” 12  Maka Pilatus terus mencari jalan untuk membebaskan dia, tapi orang-orang Yahudi berteriak, ”Kalau kamu bebaskan orang ini, kamu bukan sahabat Kaisar. Setiap orang yang menyebut dirinya raja sebenarnya melawan* Kaisar.”+ 13  Setelah mendengar kata-kata itu, Pilatus membawa Yesus ke luar, lalu duduk di kursi penghakiman di tempat yang disebut Lantai Batu, atau Gabata dalam bahasa Ibrani. 14  Waktu itu kira-kira jam 12 siang pada hari Persiapan+ Paskah. Dia berkata kepada orang-orang Yahudi, ”Lihatlah raja kalian!” 15  Tapi mereka berteriak, ”Singkirkan dia! Singkirkan dia! Bunuh dia di tiang!” Pilatus berkata kepada mereka, ”Apa saya harus menghukum mati raja kalian?” Para imam kepala menjawab, ”Kami tidak punya raja lain selain Kaisar.” 16  Lalu dia menyerahkan Yesus kepada mereka untuk dihukum mati di tiang.+ Mereka pun membawa Yesus pergi. 17  Sambil memikul tiang siksaannya sendiri, dia pergi ke tempat yang disebut Tempat Tengkorak,+ atau Golgota dalam bahasa Ibrani.+ 18  Di sana, dia dipakukan di tiang+ di antara dua orang lainnya, satu di kanannya dan satu di kirinya.+ 19  Pilatus juga menulis gelar ini di sebuah papan: ”Yesus orang Nazaret, Raja Orang Yahudi”.+ Lalu dia menyuruh agar papan itu dipasang di tiang siksaannya. 20  Banyak orang Yahudi membaca gelar itu, karena tempat Yesus dipakukan di tiang itu dekat dengan kota, dan gelar itu ditulis dalam bahasa Ibrani, Latin, dan Yunani. 21  Tapi para imam kepala orang Yahudi berkata kepada Pilatus, ”Jangan tulis, ’Raja Orang Yahudi’, tapi tulis bahwa dia bilang, ’Saya Raja Orang Yahudi.’” 22  Pilatus menjawab, ”Apa yang sudah saya tulis tidak boleh diubah.” 23  Setelah para prajurit memakukan Yesus di tiang, mereka mengambil baju luarnya lalu membaginya menjadi empat, satu untuk setiap prajurit. Mereka juga mengambil baju bagian dalamnya, tapi baju itu tidak ada jahitannya, ditenun dari atas sampai bawah. 24  Maka mereka berkata satu sama lain, ”Baju ini jangan disobek. Ayo kita lempar undi untuk tentukan siapa yang akan dapat baju ini.”+ Dengan begitu, ayat ini menjadi kenyataan: ”Mereka membagi-bagi bajuku untuk mereka sendiri, dan mereka melempar undi atas pakaianku.”+ Itulah yang memang dilakukan oleh para prajurit itu. 25  Di sana, ibu Yesus,+ saudara perempuan ibunya, Maria istri Klopas, dan Maria Magdalena,+ berdiri dekat tiang siksaan Yesus. 26  Ketika Yesus melihat ibunya dan murid yang dia kasihi+ berdiri di dekatnya, dia berkata kepada ibunya, ”Ibu, dia anak Ibu!” 27  Lalu dia berkata kepada muridnya, ”Dia ibumu!” Maka sejak hari itu, murid itu membawa ibu Yesus untuk tinggal di rumahnya. 28  Lalu, ketika Yesus tahu bahwa saat itu semuanya sudah diselesaikan, dia berkata, ”Saya haus.”+ Dengan begitu, ayat itu menjadi kenyataan. 29  Di sana ada wadah yang penuh dengan minuman anggur asam. Maka mereka mencelupkan bunga karang ke anggur itu, menaruhnya pada tangkai hisop, dan mengulurkannya ke mulut Yesus.+ 30  Setelah mendapat anggur asam itu, Yesus berkata, ”Sudah selesai!”+ Lalu kepalanya tertunduk, dan dia meninggal.+ 31  Karena hari itu adalah hari Persiapan,+ orang Yahudi tidak mau jenazah orang-orang itu tetap ada di tiang siksaan+ pada hari Sabat (karena hari itu adalah hari Sabat besar).+ Maka, mereka meminta kepada Pilatus agar kaki orang-orang itu dipatahkan dan jenazah mereka diturunkan. 32  Para prajurit pun datang dan mematahkan kaki kedua orang yang ada di tiang di samping Yesus. 33  Tapi ketika mendekati Yesus, mereka melihat bahwa dia sudah mati. Jadi mereka tidak mematahkan kakinya. 34  Tapi salah satu prajurit menusuk bagian rusuknya dengan tombak,+ lalu keluarlah darah dan air pada saat itu juga. 35  Orang yang melihat hal itu sudah bersaksi tentang itu, dan kesaksiannya benar. Dia tahu bahwa kata-katanya benar, dan dia mengatakannya supaya kalian juga percaya.+ 36  Hal itu benar-benar terjadi sehingga ayat ini menjadi kenyataan: ”Tak ada tulangnya yang akan dipatahkan.”+ 37  Ada juga ayat lain yang berkata, ”Mereka akan menatap orang yang mereka tusuk.”+ 38  Kemudian, Yusuf dari Arimatea, yang adalah murid Yesus tapi merahasiakannya karena takut kepada orang Yahudi,+ meminta izin kepada Pilatus untuk mengambil jenazah Yesus. Pilatus memberinya izin, dan dia pun datang dan mengambil jenazah itu.+ 39  Nikodemus,+ yang pernah menemui Yesus pada malam hari, juga datang membawa campuran mur dan gaharu seberat kira-kira 100 pon.+ 40  Mereka mengambil jenazah Yesus dan membungkusnya dengan kain linen dan rempah-rempah itu,+ seperti kebiasaan penguburan orang Yahudi.+ 41  Nah, di tempat dia dihukum mati* ada sebuah taman, dan di taman itu ada sebuah makam* baru.+ Belum pernah ada orang yang dibaringkan di dalam makam itu. 42  Karena hari itu adalah hari Persiapan+ orang Yahudi, dan makam itu dekat, mereka membaringkan Yesus di situ.

Catatan Kaki

Atau ”bunuh dia di tiang”.
Atau ”menghukum mati kamu di tiang?”
Atau ”berbicara menentang”.
Atau ”dihukum mati di tiang”.
Atau ”makam peringatan”.

Keterangan Tambahan

dicambuk: Orang biasanya dicambuk sebelum dihukum mati di tiang. Orang Yahudi berulang kali meminta agar Yesus dihukum mati dan Barabas dibebaskan. Pilatus akhirnya mengabulkan permintaan mereka dan kemudian menyuruh agar Yesus dibawa ”dan dicambuk”. (Mat 20:19; 27:26) Alat paling mengerikan yang digunakan untuk mencambuk disebut flagellum dalam bahasa Latin. Pada cambuk itu, ada beberapa tali atau tali kulit. Kadang, tali-tali itu diberi pemberat berupa logam atau potongan tulang yang tajam supaya cambukannya lebih menyakitkan.

mahkota: Lihat keterangan tambahan Mrk 15:17.

memakaikan jubah ungu padanya: Lihat keterangan tambahan Mrk 15:17.

mahkota: Selain diberi jubah ungu (yang disebutkan sebelumnya di ayat ini), Yesus juga diberi mahkota duri dan tongkat dari ”sebatang kayu” (Mat 27:29) supaya dia terlihat seperti raja.

memakaikan jubah ungu: Ini dilakukan untuk mengejek-ejek Yesus yang mengaku sebagai raja. Menurut catatan Matius (27:28), para prajurit memakaikan ”jubah merah” pada Yesus, yaitu jenis jubah yang biasanya dipakai oleh raja, pejabat, atau perwira. Tapi, catatan Markus dan Yohanes (19:2) berkata bahwa jubah ini berwarna ungu. Alasannya, di zaman dulu, ”ungu” memaksudkan warna apa pun dengan campuran merah dan biru. Selain itu, warna yang terlihat oleh seseorang bisa bergantung pada dari mana dia melihatnya, pantulan cahaya, dan latarnya. Perbedaan dalam menyebutkan warna ini menunjukkan bahwa para penulis Injil tidak sekadar mengikuti catatan penulis lainnya.

Hidup: Atau ”Salam”. Lit.: ”Bahagialah”. Mereka menyerukan kata-kata ini kepada Yesus, seperti yang biasa mereka serukan kepada Kaisar, tampaknya untuk mengejek Yesus yang mengaku sebagai raja.

Lihatlah orang ini!: Yesus tetap tenang dan tegar walaupun tubuhnya babak belur. Pilatus bisa melihat hal itu, dan dia kelihatannya mengatakan kata-kata ini dengan nada kasihan sekaligus kagum. Dalam Vulgata, kata-kata Pilatus diterjemahkan menjadi ecce homo, dan ini menjadi tema dari banyak karya seni. Orang-orang yang mengenal isi Kitab-Kitab Ibrani dan mendengar kata-kata Pilatus ini mungkin teringat dengan nubuat tentang Mesias di Za 6:12: ”Inilah [atau, ”Lihatlah!”] orang yang bernama Tunas.”

Kami punya hukum: Sebelumnya, orang Yahudi menuduh Yesus melawan pemerintah Romawi. Karena tuduhan tersebut tidak berhasil, sekarang mereka menuduh Yesus melanggar hukum agama Yahudi dengan menghina Allah. Ini menunjukkan bahwa yang penting bagi mereka adalah Yesus dinyatakan bersalah, tidak soal apa tuduhannya. Beberapa jam sebelumnya, di Sanhedrin, mereka sudah menuduh Yesus menghina Allah. Tapi, ini adalah pertama kalinya Pilatus mendengar tuduhan itu.

dilahirkan lagi: Yesus memberi tahu Nikodemus bahwa untuk bisa melihat Kerajaan Allah, seseorang harus dilahirkan lagi untuk kedua kalinya. Nikodemus mengira bahwa maksud Yesus, orang harus benar-benar lahir lagi sebagai manusia. Ini terlihat dari tanggapannya di ayat 4. Tapi, Yesus kemudian menjelaskan bahwa maksudnya adalah ”dilahirkan dari . . . kuasa kudus”. (Yoh 3:5) Orang-orang yang ”menjadi anak-anak Allah . . . tidak lahir dari darah dan daging atau karena kemauan seorang ayah manusia, tapi mereka lahir dari Allah”. (Yoh 1:12, 13) Di 1Ptr 1:3, 23, Petrus juga menggunakan istilah yang mirip ketika dia berkata bahwa orang Kristen terurap ”dilahirkan lagi”. Untuk Yoh 3:3 ini, kebanyakan terjemahan Alkitab memakai istilah ”dilahirkan lagi”. Tapi, ada juga yang menerjemahkannya ”dilahirkan dari atas”. Itu masuk akal juga, karena kata Yunani anothen biasanya berarti ”dari atas”. (Yoh 3:31; 19:11; Yak 1:17; 3:15, 17) Dan menurut 1Yoh 3:9, orang yang akan masuk ke Kerajaan Allah harus dilahirkan lagi sebagai ”anak Allah” (lit.: ”dilahirkan dari Allah”), seolah-olah dilahirkan dari atas. Jadi, anothen memang bisa diterjemahkan menjadi ”lagi” ataupun ”dari atas”. Tapi jika dilihat dari tanggapan Nikodemus, bisa disimpulkan bahwa kata itu memaksudkan ”lagi”.

dari atas: Atau ”dari surga”. Kata Yunani anothen diterjemahkan menjadi ”dari atas” di ayat ini dan di Yak 1:17; 3:15, 17. Kata ini juga digunakan di Yoh 3:3, 7. Di ayat itu, anothen diterjemahkan menjadi ”lagi (kembali)” dan ”dari atas”.​—Lihat keterangan tambahan Yoh 3:3.

orang: Yesus sepertinya tidak memaksudkan Yudas Iskariot atau orang tertentu. Tapi, dia kelihatannya memaksudkan semua orang yang terlibat dalam pembunuhannya. Itu mencakup Yudas, ”para imam kepala dan seluruh anggota Sanhedrin”, dan bahkan ”kumpulan orang” yang dihasut untuk meminta agar Barabas dibebaskan.​—Mat 26:59-65; 27:1, 2, 20-22; Yoh 18:30, 35.

sahabat Kaisar: Ini adalah gelar kehormatan yang sering diberikan kepada para gubernur provinsi di wilayah kekuasaan Romawi. Di ayat ini, para pemimpin Yahudi menggunakan sebutan ini untuk mengancam Pilatus bahwa dia bisa dituduh sebagai pengkhianat. Kaisar yang memerintah pada waktu itu adalah Tiberius. Dia dikenal suka menghukum mati siapa pun yang dia anggap tidak setia, bahkan para pejabat tinggi. Contohnya adalah Lusius Aelius Seyanus, yang adalah komandan Pengawal Kerajaan dan punya pengaruh yang besar. Dia secara resmi diberi gelar ”sahabat Kaisar”. Bisa dibilang, dia adalah orang yang kedudukannya paling tinggi setelah Tiberius. Pilatus punya hubungan yang baik dengan Seyanus. Selama berkuasa, Seyanus melindungi dan mendukung Pilatus. Tapi, pada tahun 31 M, Tiberius menuduh Seyanus sebagai pemberontak. Tiberius lalu memerintahkan agar Seyanus dan banyak pendukungnya dihukum mati. Ini terjadi tidak lama sebelum Yesus diadili oleh Pilatus. Jadi, kalau orang-orang Saduki melapor kepada Kaisar, apalagi dengan tuduhan bahwa Pilatus ”bukan sahabat Kaisar”, nyawa Pilatus bisa terancam. Pilatus sudah membuat kesal orang Yahudi, jadi dia pasti tidak mau menimbulkan keributan yang lebih besar, apalagi sampai dituduh sebagai pengkhianat. Kelihatannya, karena Pilatus takut kepada Kaisar, dia memilih untuk menghukum mati Yesus meskipun dia tahu bahwa Yesus tidak bersalah.

Kaisar: Lihat keterangan tambahan Mat 22:17.

Kaisar: Kaisar Romawi yang memerintah sewaktu Yesus melayani di bumi adalah Tiberius. Yang dimaksud dengan istilah ”Kaisar” tidak hanya kaisar yang sedang memerintah, tapi juga penguasa yang ditunjuk pemerintah Romawi, atau Negara, dan wakil-wakilnya yang terlantik. Paulus menyebut mereka ”pemerintah”, dan Petrus menyebut mereka ”raja” dan ”gubernur”.​—Rm 13:1-7; 1Ptr 2:13-17; Tit 3:1; lihat Daftar Istilah.

kursi penghakiman: Biasanya panggung di area terbuka, tempat para pejabat duduk untuk berbicara dengan hadirin dan mengumumkan keputusan mereka atas kasus tertentu.

bahasa Ibrani: Para penulis Kitab-Kitab Yunani Kristen menggunakan istilah ”bahasa Ibrani” untuk memaksudkan bahasa yang dipakai orang Yahudi (Yoh 19:13, 17, 20; Kis 21:40; 22:2; Why 9:11; 16:16) dan yang dipakai Yesus yang sudah dibangkitkan dan dimuliakan saat dia bicara dengan Saul dari Tarsus (Kis 26:14, 15). Di Kis 6:1, ”orang-orang Yahudi berbahasa Ibrani” dibedakan dengan ”orang-orang Yahudi berbahasa Yunani”. Menurut beberapa pakar, istilah ”bahasa Ibrani” di ayat-ayat itu sebenarnya memaksudkan ”bahasa Aram”. Tapi, ada alasan yang kuat bahwa yang dimaksud memang bahasa Ibrani. Di Kis 21:40 dan 22:2, Lukas mencatat bahwa Paulus berbicara dengan orang-orang Yerusalem ”dalam bahasa Ibrani”. Ini masuk akal karena orang-orang itu sangat rajin mempelajari hukum Musa dalam bahasa Ibrani. Selain itu, dari banyaknya potongan dan manuskrip Gulungan Laut Mati, sebagian besar teks Alkitab dan teks lainnya ditulis dalam bahasa Ibrani. Ini berarti bahasa Ibrani memang digunakan sehari-hari pada waktu itu. Jadi, kelihatannya tidak mungkin para penulis Alkitab memaksudkan bahasa Aram atau Siria ketika mereka memakai istilah ”bahasa Ibrani”. Kitab-Kitab Ibrani juga membedakan ”bahasa Aram” dan ”bahasa Yahudi”. (2Raj 18:26) Yosefus, seorang ahli sejarah Yahudi dari abad pertama, juga membedakan ”bahasa Aram” dan ”bahasa Ibrani” sewaktu dia membahas catatan di 2 Raja-Raja itu. (Jewish Antiquities, X, 8 [i, 2]) Memang, ada beberapa istilah yang cukup mirip dalam bahasa Aram dan Ibrani. Kemungkinan, ada juga istilah-istilah Ibrani yang berasal dari bahasa Aram. Tapi, kelihatannya tidak masuk akal jika para penulis Kitab-Kitab Yunani Kristen memakai istilah ”bahasa Ibrani” untuk memaksudkan bahasa Aram.

kursi penghakiman: Lihat keterangan tambahan Mat 27:19.

Lantai Batu: Tempat ini disebut Gabata dalam bahasa Ibrani. Asal kata ini tidak diketahui dengan pasti. Mungkin artinya adalah ”bukit”, ”ketinggian”, atau ”tempat terbuka”. Nama Yunani untuk tempat itu, Lithostroton (Lantai Batu), mungkin memaksudkan lantai batu yang polos atau bermotif. Beberapa pakar memperkirakan bahwa lantai itu adalah lantai mosaik. Lokasi persis dari tempat ini tidak diketahui dengan pasti. Ada yang berpendapat bahwa tempat ini mungkin berada di area terbuka di depan istana Herodes Agung. Tapi, para pakar belum sepakat tentang hal ini.

bahasa Ibrani: Lihat keterangan tambahan Yoh 5:2.

hari Persiapan: Ini adalah sebutan untuk hari sebelum Sabat mingguan. Pada hari itu, orang Yahudi mempersiapkan Sabat. (Lihat keterangan tambahan Mrk 15:42.) Injil Yohanes menyebut itu sebagai hari Persiapan Paskah. Ayat ini sedang membicarakan tentang pagi tanggal 14 Nisan, hari ketika Yesus diadili dan mati. Paskah sudah dimulai kemarin sorenya, dan menurut catatan ketiga Injil lainnya, Yesus dan rasul-rasulnya sudah makan jamuan Paskah pada malam itu. (Mat 26:18-20; Mrk 14:14-17; Luk 22:15) Selama hidup di bumi, Yesus menjalankan semua hal yang diwajibkan oleh Hukum Musa, termasuk kewajiban untuk merayakan Paskah pada 14 Nisan. (Kel 12:6; Im 23:5) Meskipun jamuan Paskah sudah berlangsung, hari di ayat ini bisa dianggap sebagai hari Persiapan Paskah karena pada hari berikutnya, Perayaan Roti Tanpa Ragi, yang berlangsung selama tujuh hari, akan dimulai. Perayaan ini sangat berdekatan dengan Paskah sehingga kedua perayaan itu sering disebut sebagai ”Paskah”. (Luk 22:1) Hari setelah tanggal 14 Nisan selalu dianggap sebagai Sabat, tidak soal hari itu sebenarnya memang Sabat mingguan atau bukan. (Im 23:5-7) Pada 33 M, 15 Nisan jatuh pada hari yang memang adalah Sabat mingguan. Jadi, hari itu disebut sebagai ”hari Sabat besar”.​—Lihat keterangan tambahan Yoh 19:31.

kira-kira jam 12 siang: Lit.: jam keenam. Menurut catatan Markus, Yesus dipakukan di tiang pada ”jam sembilan pagi”. Untuk penjelasan tentang perbedaan ini, lihat keterangan tambahan Mrk 15:25.

Persiapan: Karena Markus tampaknya menulis Injilnya untuk pembaca yang bukan orang Yahudi, dia menjelaskan bahwa istilah ini berarti hari sebelum Sabat. Tidak ada catatan Injil lain yang memuat penjelasan ini. (Mat 27:62; Luk 23:54; Yoh 19:31) Di hari itu, orang Yahudi bersiap-siap untuk Sabat dengan membuat makanan ekstra dan menyelesaikan pekerjaan yang tidak bisa ditunda sampai Sabat berakhir. Di konteks ini, hari Persiapan jatuh pada 14 Nisan.​—Lihat Daftar Istilah.

hari itu adalah hari Sabat besar: Tanggal 15 Nisan, hari setelah Paskah, selalu dianggap sebagai Sabat, tidak soal hari itu sebenarnya memang Sabat mingguan atau bukan. (Im 23:5-7) Kadang, Sabat seperti itu disebut hari ”Sabat besar” kalau itu jatuh pada hari yang sama dengan Sabat mingguan (hari ketujuh dalam minggu penanggalan Yahudi, yang dimulai dari matahari terbenam hari Jumat sampai matahari terbenam hari Sabtu). Jadi, karena kematian Yesus jatuh pada hari Jumat, hari Sabat setelahnya adalah Sabat besar. Dari tahun 31 sampai 33 M, tanggal 14 Nisan yang jatuh pada hari Jumat hanyalah pada tahun 33 M. Ini menunjukkan bahwa Yesus memang mati pada 14 Nisan 33 M.

jam sembilan pagi: Lit.: ”jam ketiga”. Ada pendapat bahwa ayat ini kelihatannya bertentangan dengan Yoh 19:14-16, yang berkata bahwa ”waktu itu kira-kira jam 12 siang” ketika Pilatus menyerahkan Yesus untuk dihukum mati. Meski Alkitab tidak menjelaskan alasan perbedaan ini, ada beberapa hal yang bisa dipertimbangkan: Para penulis Injil biasanya tidak bertentangan sewaktu menyebutkan kapan terjadinya peristiwa-peristiwa pada hari terakhir Yesus di bumi. Misalnya, keempat Injil menceritakan bahwa para imam dan pemimpin bangsa itu berunding setelah subuh, lalu menyuruh agar Yesus dibawa kepada Gubernur Romawi Pontius Pilatus. (Mat 27:1, 2; Mrk 15:1; Luk 22:66–23:1; Yoh 18:28) Dan, baik Matius, Markus, maupun Lukas mencatat bahwa ketika Yesus sudah berada di tiang, seluruh daerah itu menjadi gelap dari ”jam 12 siang . . . sampai jam 3 sore”. (Mat 27:45, 46; Mrk 15:33, 34; Luk 23:44) Ada beberapa kemungkinan mengapa terdapat perbedaan tentang waktunya Yesus dihukum mati itu dalam catatan Injil. Salah satunya: Pencambukan mungkin dianggap termasuk proses hukuman mati, karena kadang, pencambukan itu sangat parah sampai-sampai orangnya mati. Yesus pun dicambuk dengan parah, sehingga dia akhirnya tidak kuat lagi memikul tiang siksaannya dan orang lain harus memikulnya. (Luk 23:26; Yoh 19:17) Jadi, jika seseorang menganggap bahwa hukuman mati dimulai dengan pencambukan, waktu yang dia catat pastilah ketika Yesus dicambuk, bukan ketika Yesus dipaku di tiang. Dan memang, Mat 27:26 dan Mrk 15:15 menunjukkan bahwa Yesus dicambuk sebelum dihukum mati di tiang. Maka, satu orang bisa menyebutkan waktu yang berbeda dengan orang lain, bergantung pada kapan dia menganggap hukuman mati dimulai. Pilatus sendiri mungkin menganggap bahwa hukuman mati baru dimulai saat seseorang dipaku di tiang, karena dia heran ketika tahu bahwa Yesus sudah mati padahal dia belum lama dipaku di tiang. (Mrk 15:44) Kemungkinan lainnya: Di zaman itu, siang hari dibagi menjadi empat periode, masing-masing tiga jam, sama seperti pembagian waktu di malam hari. Sering kali, para penulis Alkitab mengikuti pembagian itu sewaktu mencatat waktu. Mereka menyebutkan jam ketiga, keenam, dan kesembilan, yang dihitung sejak matahari terbit sekitar jam 6 pagi. (Mat 20:1-5; Yoh 4:6; Kis 2:15; 3:1; 10:3, 9, 30, ctk.) Pada umumnya, orang-orang di zaman itu juga tidak punya penunjuk waktu yang tepat. Maka, mereka biasanya menggunakan kata ”sekitar” atau ”kira-kira”, seperti di Yoh 19:14. (Mat 27:46; Luk 23:44; Yoh 4:6; Kis 10:3, 9) Kesimpulannya: Bagi Markus, Yesus mungkin sudah mulai dieksekusi sejak dia dicambuk sampai dia dipaku di tiang, sedangkan bagi Yohanes, Yesus dieksekusi saat dia dipaku di tiang. Waktu yang mereka catat mungkin dibulatkan ke periode tiga jam yang terdekat. Yohanes sendiri memakai kata ”kira-kira” saat menuliskan waktunya. Hal-hal itulah yang mungkin menjadi alasan mengapa waktu yang dicatat di kedua Injil itu berbeda. Dari perbedaan ini, jelaslah bahwa Yohanes, yang menulis injilnya puluhan tahun setelah Markus menulis injilnya, tidak sekadar menyalin catatan Markus.

Sambil memikul tiang siksaannya sendiri: Menurut catatan Yohanes, Yesus memikul sendiri tiang siksaannya. Tapi, ketiga Injil lainnya (Mat 27:32; Mrk 15:21; Luk 23:26) mengatakan bahwa Simon dari Kirene dipaksa untuk mengangkat tiang siksaan Yesus sampai ke tempat Yesus dihukum mati. Kadang, Yohanes mencatat peristiwa secara singkat. Dan sering kali, dia tidak mengulangi hal-hal yang sudah dicatat dalam ketiga Injil lainnya. Jadi di ayat ini, Yohanes tidak mencatat keterangan bahwa Simon disuruh mengangkat tiang siksaan Yesus.

tiang siksaannya: Lihat keterangan tambahan Mat 27:32.

Tempat Tengkorak: Bahasa Yunaninya adalah Kraniou Topos, dan bahasa Ibraninya adalah Golgota. (Lihat keterangan tambahan untuk Golgota di ayat ini. Untuk mendapat penjelasan tentang istilah bahasa Ibrani di Kitab-Kitab Yunani Kristen, lihat keterangan tambahan Yoh 5:2.) Tempat ini kadang disebut ”Kalvari” (Inggris, Calvary). Sebutan ini berasal dari kata bahasa Latin untuk ”tengkorak”, yaitu calvaria, yang digunakan di Vulgata Latin.

Golgota: Dari kata bahasa Ibrani yang artinya ”tengkorak”. (Bandingkan 2Raj 9:35. Di situ, kata Ibrani gulgoleth diterjemahkan menjadi ’tengkorak’.) Pada zaman Yesus, tempat ini ada di luar tembok kota Yerusalem. Meskipun lokasi pastinya tidak diketahui, menurut kepercayaan turun-temurun, tempat ini ada di area yang sekarang ditempati oleh Gereja Makam Kudus (Gereja Makam Suci). (Lihat Lamp. B12.) Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa Golgota terletak di sebuah bukit. Tapi, Alkitab memang mengatakan bahwa saat Yesus dihukum mati, beberapa orang menyaksikannya dari kejauhan.​—Mrk 15:40; Luk 23:49.

bahasa Ibrani: Para penulis Kitab-Kitab Yunani Kristen menggunakan istilah ”bahasa Ibrani” untuk memaksudkan bahasa yang dipakai orang Yahudi (Yoh 19:13, 17, 20; Kis 21:40; 22:2; Why 9:11; 16:16) dan yang dipakai Yesus yang sudah dibangkitkan dan dimuliakan saat dia bicara dengan Saul dari Tarsus (Kis 26:14, 15). Di Kis 6:1, ”orang-orang Yahudi berbahasa Ibrani” dibedakan dengan ”orang-orang Yahudi berbahasa Yunani”. Menurut beberapa pakar, istilah ”bahasa Ibrani” di ayat-ayat itu sebenarnya memaksudkan ”bahasa Aram”. Tapi, ada alasan yang kuat bahwa yang dimaksud memang bahasa Ibrani. Di Kis 21:40 dan 22:2, Lukas mencatat bahwa Paulus berbicara dengan orang-orang Yerusalem ”dalam bahasa Ibrani”. Ini masuk akal karena orang-orang itu sangat rajin mempelajari hukum Musa dalam bahasa Ibrani. Selain itu, dari banyaknya potongan dan manuskrip Gulungan Laut Mati, sebagian besar teks Alkitab dan teks lainnya ditulis dalam bahasa Ibrani. Ini berarti bahasa Ibrani memang digunakan sehari-hari pada waktu itu. Jadi, kelihatannya tidak mungkin para penulis Alkitab memaksudkan bahasa Aram atau Siria ketika mereka memakai istilah ”bahasa Ibrani”. Kitab-Kitab Ibrani juga membedakan ”bahasa Aram” dan ”bahasa Yahudi”. (2Raj 18:26) Yosefus, seorang ahli sejarah Yahudi dari abad pertama, juga membedakan ”bahasa Aram” dan ”bahasa Ibrani” sewaktu dia membahas catatan di 2 Raja-Raja itu. (Jewish Antiquities, X, 8 [i, 2]) Memang, ada beberapa istilah yang cukup mirip dalam bahasa Aram dan Ibrani. Kemungkinan, ada juga istilah-istilah Ibrani yang berasal dari bahasa Aram. Tapi, kelihatannya tidak masuk akal jika para penulis Kitab-Kitab Yunani Kristen memakai istilah ”bahasa Ibrani” untuk memaksudkan bahasa Aram.

tiang siksaan: Atau ”tiang eksekusi”.​—Lihat ”Tiang”; ”Tiang siksaan” di Daftar Istilah; lihat juga keterangan tambahan Mat 10:38 dan 16:24, yang memakai ungkapan ini sebagai gambaran.

tiang siksaannya: Atau ”tiang eksekusi”.​—Lihat ”Tiang”; ”Tiang siksaan” di Daftar Istilah.

bahasa Ibrani: Para penulis Kitab-Kitab Yunani Kristen menggunakan istilah ”bahasa Ibrani” untuk memaksudkan bahasa yang dipakai orang Yahudi (Yoh 19:13, 17, 20; Kis 21:40; 22:2; Why 9:11; 16:16) dan yang dipakai Yesus yang sudah dibangkitkan dan dimuliakan saat dia bicara dengan Saul dari Tarsus (Kis 26:14, 15). Di Kis 6:1, ”orang-orang Yahudi berbahasa Ibrani” dibedakan dengan ”orang-orang Yahudi berbahasa Yunani”. Menurut beberapa pakar, istilah ”bahasa Ibrani” di ayat-ayat itu sebenarnya memaksudkan ”bahasa Aram”. Tapi, ada alasan yang kuat bahwa yang dimaksud memang bahasa Ibrani. Di Kis 21:40 dan 22:2, Lukas mencatat bahwa Paulus berbicara dengan orang-orang Yerusalem ”dalam bahasa Ibrani”. Ini masuk akal karena orang-orang itu sangat rajin mempelajari hukum Musa dalam bahasa Ibrani. Selain itu, dari banyaknya potongan dan manuskrip Gulungan Laut Mati, sebagian besar teks Alkitab dan teks lainnya ditulis dalam bahasa Ibrani. Ini berarti bahasa Ibrani memang digunakan sehari-hari pada waktu itu. Jadi, kelihatannya tidak mungkin para penulis Alkitab memaksudkan bahasa Aram atau Siria ketika mereka memakai istilah ”bahasa Ibrani”. Kitab-Kitab Ibrani juga membedakan ”bahasa Aram” dan ”bahasa Yahudi”. (2Raj 18:26) Yosefus, seorang ahli sejarah Yahudi dari abad pertama, juga membedakan ”bahasa Aram” dan ”bahasa Ibrani” sewaktu dia membahas catatan di 2 Raja-Raja itu. (Jewish Antiquities, X, 8 [i, 2]) Memang, ada beberapa istilah yang cukup mirip dalam bahasa Aram dan Ibrani. Kemungkinan, ada juga istilah-istilah Ibrani yang berasal dari bahasa Aram. Tapi, kelihatannya tidak masuk akal jika para penulis Kitab-Kitab Yunani Kristen memakai istilah ”bahasa Ibrani” untuk memaksudkan bahasa Aram.

bahasa Ibrani: Lihat keterangan tambahan Yoh 5:2.

Latin: Di seluruh Alkitab, kata ”Latin” hanya disebutkan di ayat ini. Pada zaman Yesus, orang-orang menggunakan beberapa bahasa. Bahasa Latin digunakan oleh pemerintah Romawi di Israel, termasuk untuk menulis atau mengukir tulisan di berbagai benda. Tapi, itu bukan bahasa sehari-hari yang dipakai rakyat. Mungkin karena itulah Pilatus memakai beberapa bahasa untuk menulis tuduhan yang dipasang di tiang siksaan Yesus Kristus. Tuduhan itu, yang dicatat di Yoh 19:19, ditulis dalam bahasa Latin, Ibrani, dan Yunani (Koine). Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, ada beberapa kata dan istilah yang berasal dari bahasa Latin.​—Lihat ”Latin” di Daftar Istilah; ”Mengenal Buku Markus”.

mengambil baju luarnya lalu membaginya: Lihat keterangan tambahan Mat 27:35.

mereka membagi-bagi baju luarnya: Yoh 19:23, 24 menambahkan keterangan yang tidak disebutkan oleh Matius, Markus, dan Lukas. Dari keempat catatan Injil itu, bisa disimpulkan bahwa para prajurit Romawi tampaknya melempar undi untuk baju luar dan juga baju bagian dalam Yesus. Mereka membagi baju luar itu ”menjadi empat, satu untuk setiap prajurit” dan melempar undi untuk menentukan siapa yang mendapat bagian tertentu. Lalu, mereka melempar undi untuk baju bagian dalamnya tanpa membagi baju itu. Undi yang dilempar untuk pakaian Mesias sesuai dengan nubuat di Mz 22:18. Kelihatannya, pakaian penjahat yang dieksekusi biasanya menjadi milik para pelaksana eksekusi. Jadi sebelum eksekusi, pakaian dan hal-hal lain yang ada pada penjahat itu dilucuti sehingga dia semakin dipermalukan.

Salome: Mungkin dari kata Ibrani yang artinya ”damai”. Salome adalah murid Yesus. Jika catatan Mat 27:56 dibandingkan dengan Mrk 3:17 dan 15:40, bisa disimpulkan bahwa Salome adalah ibu dari Rasul Yakobus dan Rasul Yohanes. Matius menyebutnya ”ibu anak-anak Zebedeus”, sedangkan Markus menyebutnya ”Salome”. Selain itu, dengan membaca Yoh 19:25, akan terlihat bahwa Salome mungkin adalah saudara kandung Maria ibu Yesus. Jika itu benar, Yakobus dan Yohanes adalah sepupu Yesus. Dan, seperti yang ditunjukkan Mat 27:55, 56, Mrk 15:41, dan Luk 8:3, Salome adalah salah satu wanita yang mengikuti Yesus dan mengurus kebutuhannya dengan menggunakan biaya sendiri.

saudara perempuan ibunya: Lihat keterangan tambahan Mrk 15:40.

Klopas: Di Alkitab, nama ini hanya ada di ayat ini. Menurut banyak pakar, Klopas adalah Alfeus yang disebutkan di Mat 10:3; Mrk 3:18; Luk 6:15; dan Kis 1:13. Di dalam Alkitab, memang ada beberapa orang yang punya dua nama.​—Bandingkan Mat 9:9; 10:2, 3; Mrk 2:14.

murid yang Yesus kasihi: Maksudnya, murid yang khususnya sangat Yesus kasihi. Kata-kata ”murid yang Yesus [atau ”dia”] kasihi” atau ”murid yang Yesus sayangi” muncul sebanyak lima kali di Injil Yohanes. Pemunculan yang pertama ada di ayat ini. (Yoh 13:23; 19:26; 20:2; 21:7, 20) Kemungkinan besar, murid yang dimaksud adalah Rasul Yohanes, anak Zebedeus dan saudara Yakobus. (Mat 4:21; Mrk 1:19; Luk 5:10) Salah satu alasannya adalah karena di dalam Injil ini, nama Rasul Yohanes tidak pernah disebutkan. Yoh 21:2 hanya menyebutkan ”anak-anak Zebedeus”. Alasan lainnya, Yoh 21:20-24 menunjukkan bahwa ”murid yang Yesus kasihi” adalah orang yang menulis Injil Yohanes. Dan, sewaktu berbicara kepada Petrus, Yesus berkata tentang murid itu, ”Kalau aku mau agar dia tetap ada sampai aku datang, untuk apa kamu pikirkan itu?” Ini menunjukkan bahwa Petrus dan rasul-rasul lainnya akan meninggal lebih dulu daripada murid itu. Dan memang, Yohanes adalah rasul yang hidupnya paling lama.​—Lihat keterangan tambahan di Judul Yoh dan Yoh 1:6; 21:20.

murid yang dia kasihi: Maksudnya, murid yang khususnya sangat Yesus kasihi. Kata-kata ”murid yang Yesus [atau ”dia”] kasihi” atau ”murid yang Yesus sayangi” muncul sebanyak lima kali di Injil ini. Ini adalah pemunculan yang kedua. (Yoh 13:23; 19:26; 20:2; 21:7, 20) Menurut banyak orang, murid yang dimaksud adalah Rasul Yohanes.​—Lihat keterangan tambahan Yoh 13:23.

murid yang Yesus kasihi: Maksudnya, murid yang khususnya sangat Yesus kasihi. Kata-kata ”murid yang Yesus [atau ”dia”] kasihi” atau ”murid yang Yesus sayangi” muncul sebanyak lima kali di Injil Yohanes. Pemunculan yang pertama ada di ayat ini. (Yoh 13:23; 19:26; 20:2; 21:7, 20) Kemungkinan besar, murid yang dimaksud adalah Rasul Yohanes, anak Zebedeus dan saudara Yakobus. (Mat 4:21; Mrk 1:19; Luk 5:10) Salah satu alasannya adalah karena di dalam Injil ini, nama Rasul Yohanes tidak pernah disebutkan. Yoh 21:2 hanya menyebutkan ”anak-anak Zebedeus”. Alasan lainnya, Yoh 21:20-24 menunjukkan bahwa ”murid yang Yesus kasihi” adalah orang yang menulis Injil Yohanes. Dan, sewaktu berbicara kepada Petrus, Yesus berkata tentang murid itu, ”Kalau aku mau agar dia tetap ada sampai aku datang, untuk apa kamu pikirkan itu?” Ini menunjukkan bahwa Petrus dan rasul-rasul lainnya akan meninggal lebih dulu daripada murid itu. Dan memang, Yohanes adalah rasul yang hidupnya paling lama.​—Lihat keterangan tambahan di Judul Yoh dan Yoh 1:6; 21:20.

dia berkata kepada muridnya, ”Dia ibumu!”: Yesus sangat menyayangi dan memperhatikan ibunya, Maria. Jadi, dia meminta Rasul Yohanes, yang sangat dia kasihi, untuk merawat Maria (yang kelihatannya sudah menjanda). (Lihat keterangan tambahan Yoh 13:23.) Selain memikirkan kebutuhan jasmani dan materi ibunya, Yesus terutama memikirkan kebutuhan rohani Maria. Pada saat itu, Rasul Yohanes sudah terbukti sebagai orang yang beriman, sementara tidak ada catatan yang menunjukkan bahwa adik-adik Yesus sudah beriman.​—Mat 12:46-50; Yoh 7:5.

anggur asam: Lihat keterangan tambahan Mat 27:48.

tangkai hisop: Dari kata Yunani hyssopos. Kata ini hanya ada di ayat ini dan di Ibr 9:19. Para pakar punya pendapat yang berbeda-beda tentang tanaman apa yang sebenarnya dimaksud di Yoh 19:29. Beberapa pakar menyimpulkan bahwa ini mungkin adalah tanaman marjoram, atau Origanum maru; Origanum syriacum. Kelihatannya, marjoram adalah tanaman yang disebut ”tanaman hisop” dalam Kitab-Kitab Ibrani. (Im 14:2-7; Bil 19:6, 18; Mz 51:7) Tanaman hisop ini dipakai oleh bangsa Israel di Mesir untuk memercikkan darah korban Paskah ke bagian atas, kanan, dan kiri kusen pintu rumah mereka. (Kel 12:21, 22) Karena Paskah baru saja dirayakan sebelum Yesus dihukum mati, beberapa pakar mengatakan bahwa tanaman ini tersedia pada saat itu. Tapi, ada juga yang berpendapat bahwa tangkai marjoram tidak cukup kuat untuk menopang bunga karang yang dicelupkan ke anggur. Tanaman itu juga tidak panjang, jadi itu sulit dipakai untuk mengulurkan bunga karang ke mulut Yesus. Beberapa pakar lain berpendapat bahwa ”tangkai hisop” yang dimaksud di ayat ini adalah seikat marjoram yang diikatkan pada sebatang kayu. Pendapat ini cocok dengan catatan kedua Injil lain di Mat 27:48 dan Mrk 15:36, yang mengatakan bahwa bunga karang yang dicelupkan ke anggur asam itu ditaruh pada ”sebatang kayu”.

anggur asam: Atau ”cuka anggur”. Mungkin memaksudkan minuman anggur yang encer dan sangat asam, yang dalam bahasa Latin disebut acetum (cuka) atau posca jika dicampur air. Ini adalah minuman murah yang biasanya diminum oleh orang miskin ketika haus, termasuk oleh prajurit Romawi. Kata Yunani oxos juga dipakai di Mz 69:21 terjemahan Septuaginta, yang menubuatkan bahwa Mesias akan diberi minum ”cuka”.

dia meninggal: Atau ”dia berhenti bernapas”. Lit.: ”menyerahkan rohnya”. Kata ”roh” (Yunani, pneuma) di sini bisa memaksudkan ”napas” atau ”daya kehidupan”. Dalam catatan tentang kisah ini di Mrk 15:37 dan Luk 23:46, kata kerja Yunani yang digunakan adalah ekpneo (lit.: ”mengembuskan napas”), yang diterjemahkan ”meninggal”. Menurut keterangan tambahan kedua ayat itu, kata ekpneo juga bisa diterjemahkan menjadi ”mengembuskan napas terakhir”. Ada yang berpendapat bahwa digunakannya kata Yunani untuk ”menyerahkan” menunjukkan bahwa Yesus sengaja berhenti berjuang untuk tetap hidup, karena semuanya sudah selesai, atau terlaksana. Yesus dengan rela ”memberikan hidupnya sampai mati”.​—Yes 53:12; Yoh 10:11.

hari Persiapan: Ini adalah hari persiapan untuk Sabat mingguan. Pada hari ini, orang Yahudi mempersiapkan Sabat dengan menyiapkan makanan ekstra dan menyelesaikan pekerjaan yang harus selesai sebelum Sabat. (Mrk 15:42; lihat ”Persiapan” di Daftar Istilah) Menurut Hukum Musa, jenazah ”tidak boleh dibiarkan di tiang sepanjang malam” tapi harus dimakamkan ”hari itu juga”.​—Ul 21:22, 23; bandingkan Yos 8:29; 10:26, 27.

hari itu adalah hari Sabat besar: Tanggal 15 Nisan, hari setelah Paskah, selalu dianggap sebagai Sabat, tidak soal hari itu sebenarnya memang Sabat mingguan atau bukan. (Im 23:5-7) Kadang, Sabat seperti itu disebut hari ”Sabat besar” kalau itu jatuh pada hari yang sama dengan Sabat mingguan (hari ketujuh dalam minggu penanggalan Yahudi, yang dimulai dari matahari terbenam hari Jumat sampai matahari terbenam hari Sabtu). Jadi, karena kematian Yesus jatuh pada hari Jumat, hari Sabat setelahnya adalah Sabat besar. Dari tahun 31 sampai 33 M, tanggal 14 Nisan yang jatuh pada hari Jumat hanyalah pada tahun 33 M. Ini menunjukkan bahwa Yesus memang mati pada 14 Nisan 33 M.

agar kaki orang-orang itu dipatahkan: Dalam bahasa Latin, tindakan ini disebut crurifragium. Ini adalah hukuman yang kejam. Dalam peristiwa ini, tindakan itu kemungkinan dilakukan untuk mempercepat kematian orang-orang yang dipakukan di tiang. Seseorang yang dipakukan di tiang biasanya susah bernapas. Agar bisa bernapas, orang itu harus mendorong tubuhnya ke atas. Jadi, kalau kakinya dipatahkan, dia tidak akan bisa melakukan itu dan akhirnya akan kehabisan napas.

Anak Domba Allah: Sewaktu Yesus kembali setelah dibaptis dan digoda oleh Iblis, Yohanes Pembaptis memperkenalkan Yesus sebagai ”Anak Domba Allah”. Ungkapan ini hanya ada di sini dan di Yoh 1:36. (Lihat Lamp. A7.) Yesus cocok digambarkan sebagai anak domba. Di Alkitab, orang mempersembahkan domba karena sadar bahwa dirinya berdosa dan karena ingin mendekati Allah. Domba itu menggambarkan Yesus, yang menyerahkan kehidupannya yang sempurna demi manusia. Ungkapan ”Anak Domba Allah” juga mungkin diambil dari ayat-ayat lain dalam Alkitab. Karena Yohanes Pembaptis mengenal baik Kitab-Kitab Ibrani, dia bisa jadi merujuk ke hal-hal berikut: domba jantan yang dipersembahkan Abraham sebagai ganti Ishak anaknya (Kej 22:13); anak domba Paskah yang disembelih di Mesir, yang membuka jalan untuk pembebasan orang Israel yang diperbudak (Kel 12:1-13); atau anak domba jantan yang dipersembahkan di mezbah Allah di Yerusalem setiap pagi dan senja (Kel 29:38-42). Yohanes juga mungkin ingat nubuat Yesaya tentang orang yang Yehuwa sebut ”Hamba-Ku”, yang digiring ke tempat pembantaian ”seperti seekor domba”. (Yes 52:13; 53:5, 7, 11) Dalam surat pertama Rasul Paulus kepada orang Korintus, Yesus disebut sebagai ”anak domba Paskah kita”. (1Kor 5:7) Rasul Petrus juga pernah menyamakan ”darah Kristus yang berharga” dengan ”darah anak domba yang tidak bercacat dan tidak bercela”. (1Ptr 1:19) Dan di buku Wahyu, istilah ”Anak Domba” disebutkan lebih dari 25 kali untuk Yesus yang telah dimuliakan.​—Beberapa contohnya: Why 5:8; 6:1; 7:9; 12:11; 13:8; 14:1; 15:3; 17:14; 19:7; 21:9; 22:1.

Tak ada tulangnya yang akan dipatahkan: Ini adalah kutipan dari Mz 34:20. Pada perayaan Paskah yang pertama, Yehuwa memberikan perintah tentang domba (atau kambing) yang disembelih pada malam itu: ”Jangan patahkan satu pun tulangnya.” (Kel 12:46; Bil 9:12) Paulus menyebut Yesus ”anak domba Paskah kita”. Dan memang, seperti domba Paskah, tidak ada tulang Yesus yang dipatahkan. Itu juga sesuai dengan nubuat di Mz 34:20. (1Kor 5:7; lihat keterangan tambahan Yoh 1:29.) Padahal, prajurit Romawi biasanya mematahkan kaki orang-orang yang dihukum mati di tiang. Kelihatannya mereka melakukan itu untuk mempercepat kematian. (Lihat keterangan tambahan Yoh 19:31.) Para prajurit mematahkan kaki kedua penjahat di sebelah Yesus. Karena Yesus sudah mati, mereka tidak mematahkan kakinya. Tapi, salah satu dari mereka ”menusuk bagian rusuknya dengan tombak”.​—Yoh 19:33, 34.

agar kaki orang-orang itu dipatahkan: Dalam bahasa Latin, tindakan ini disebut crurifragium. Ini adalah hukuman yang kejam. Dalam peristiwa ini, tindakan itu kemungkinan dilakukan untuk mempercepat kematian orang-orang yang dipakukan di tiang. Seseorang yang dipakukan di tiang biasanya susah bernapas. Agar bisa bernapas, orang itu harus mendorong tubuhnya ke atas. Jadi, kalau kakinya dipatahkan, dia tidak akan bisa melakukan itu dan akhirnya akan kehabisan napas.

Yusuf: Lihat keterangan tambahan Mrk 15:43.

Arimatea: Lihat keterangan tambahan Mat 27:57.

orang Yahudi: Kelihatannya memaksudkan kalangan berwenang Yahudi atau pemimpin agama.​—Lihat keterangan tambahan Yoh 7:1.

orang Yahudi: Dalam Injil Yohanes, istilah ini punya arti yang berbeda-beda bergantung konteksnya. Ini bisa berarti orang Yahudi pada umumnya, orang-orang yang tinggal di Yudea, atau yang tinggal di Yerusalem dan sekitarnya. Istilah ini juga bisa memaksudkan orang Yahudi yang mementingkan tradisi-tradisi buatan manusia terkait Hukum Musa, yang sering kali bertentangan dengan prinsip di balik Hukum itu. (Mat 15:3-6) Yang paling menonjol di antara mereka adalah kalangan berwenang Yahudi atau pemimpin agama mereka yang memusuhi Yesus. Di ayat ini dan di beberapa ayat lainnya dalam Yohanes pasal 7, konteksnya menunjukkan bahwa yang dimaksud adalah kalangan berwenang Yahudi atau pemimpin agama mereka.​—Yoh 7:13, 15, 35a.​—Lihat ”Orang Yahudi” di Daftar Istilah.

Arimatea: Nama kota ini berasal dari kata Ibrani yang berarti ”ketinggian”. Di Luk 23:51, Arimatea disebut ”kota di Yudea”.​—Lihat Lamp. B10.

Yusuf: Keempat Injil memuat perincian yang berbeda-beda tentang Yusuf. Ini membuktikan bahwa karakter penulisnya berbeda-beda. Matius si pemungut pajak menulis bahwa Yusuf itu kaya. Markus, yang menulis untuk orang Romawi, berkata bahwa dia adalah ”anggota terhormat di Mahkamah Agung Yahudi”, yang menantikan Kerajaan Allah. Lukas, dokter yang beriba hati, berkata bahwa dia adalah ”orang yang baik dan benar”, yang tidak mendukung keputusan Mahkamah untuk menghukum Yesus. Dan, hanya Yohanes yang mencatat bahwa dia adalah ”murid Yesus tapi merahasiakannya karena takut kepada orang Yahudi”.​—Mat 27:57-60; Mrk 15:43-46; Luk 23:50-53; Yoh 19:38-42.

Nikodemus: Hanya Yohanes yang menyebutkan bahwa Nikodemus ikut membantu Yusuf dari Arimatea untuk mempersiapkan jenazah Yesus sebelum dimakamkan.​—Lihat keterangan tambahan Yoh 3:1.

campuran: Beberapa manuskrip menggunakan kata ”segulung”. Tapi, banyak manuskrip kuno yang tepercaya menggunakan kata ”campuran”, seperti yang digunakan di terjemahan ini.

mur: Lihat Daftar Istilah.

gaharu: Ini adalah nama sejenis pohon yang mengandung zat yang harum, yang dipakai sebagai minyak wangi pada zaman Alkitab. (Mz 45:8; Ams 7:17; Kid 4:14) Gaharu yang dibawa oleh Nikodemus kemungkinan besar sama dengan gaharu yang disebutkan dalam Kitab-Kitab Ibrani. Jika dipakai untuk mempersiapkan jenazah sebelum dimakamkan, gaharu yang digunakan berbentuk bubuk. Biasanya bubuk itu digunakan bersama dengan mur untuk menutupi bau jenazah saat membusuk. Menurut banyak pakar Alkitab, pohon gaharu dalam Alkitab adalah Aquilaria agallocha, yang kadang disebut pohon karas. Sekarang, pohon itu kebanyakan ditemukan di India dan daerah sekitarnya. Tinggi pohon itu bisa mencapai 30 m. Bagian terdalam dari batang dan cabang pohon itu penuh dengan getah dan minyak yang harum. Dua bahan itulah yang bisa menghasilkan minyak wangi yang sangat mahal. Pohon ini terutama sangat harum sewaktu membusuk. Jadi, kayunya kadang dikubur dalam tanah untuk mempercepat proses pembusukan. Lalu, kayu itu ditumbuk sampai menjadi bubuk dan dijual sebagai ”gaharu”. Beberapa pakar berpendapat bahwa kata ”gaharu” di ayat ini (Inggris, aloes) memaksudkan tanaman yang sekarang dikenal dengan nama Aloe vera. Tanaman ini biasanya digunakan karena bermanfaat untuk kesehatan, bukan karena menghasilkan bau yang harum.

pon: Dari kata Yunani litra, yang biasanya dianggap sama dengan pon Romawi (Latin, libra). Satu pon Romawi beratnya 327 g. Jadi, campuran yang disebutkan di sini beratnya sekitar 33 kg.​—Lihat Lamp. B14.

Nikodemus: Seorang Farisi dan pemimpin Yahudi, maksudnya anggota Sanhedrin. (Lihat ”Sanhedrin” di Daftar Istilah.) Nama Nikodemus berarti ”Penakluk Rakyat”. Nama ini umum di kalangan orang Yunani dan digunakan juga oleh beberapa orang Yahudi. Nikodemus hanya disebutkan di Injil Yohanes. (Yoh 3:4, 9; 7:50; 19:39) Di Yoh 3:10, Yesus menyebutnya ”guru di Israel”.​—Lihat keterangan tambahan Yoh 19:39.

makam: Atau ”makam peringatan”. Makam ini bukan gua alami, tapi ruang yang dibuat dengan melubangi batu kapur yang lunak. Biasanya, di dalamnya ada semacam rak atau lekukan pada dinding, yang dijadikan tempat untuk membaringkan jenazah.​—Lihat ”Makam peringatan” di Daftar Istilah.

Media

Paku dalam Tulang Tumit
Paku dalam Tulang Tumit

Foto ini adalah tiruan dari tulang tumit manusia yang ditusuk sampai tembus dengan paku besi sepanjang 11,5 cm. Potongan aslinya ditemukan pada 1968 di tempat penggalian di Yerusalem bagian utara dan berasal dari zaman Romawi. Temuan ini membuktikan bahwa paku tampaknya dipakai untuk menancapkan orang yang dihukum mati ke tiang kayu. Mungkin, paku yang dipakai para prajurit Romawi untuk menancapkan Yesus mirip dengan paku ini. Potongan tulang dengan paku ini ditemukan di dalam peti dari batu yang disebut osuari, yaitu peti untuk menyimpan tulang-tulang orang mati yang sudah kering setelah tubuhnya terurai. Ini menunjukkan bahwa orang yang dihukum mati di tiang bisa dimakamkan juga.

Tanaman Hisop dalam Alkitab
Tanaman Hisop dalam Alkitab

Kata Ibrani ezohv dan Yunani hyssopos diterjemahkan menjadi ”hisop” dalam banyak terjemahan Alkitab. Tapi, tidak bisa dipastikan tanaman apa yang dimaksud. Banyak pakar berpendapat bahwa kata Ibraninya memaksudkan tanaman marjoram (Origanum maru; Origanum syriacum), seperti yang terlihat pada gambar. Marjoram adalah tanaman dari famili mint dan banyak ditemukan di Timur Tengah. Jika ditanam di kondisi yang ideal, tanaman ini bisa bertumbuh setinggi 0,5 sampai 0,9 m. Dalam Alkitab, tanaman hisop sering dikaitkan dengan penyucian. (Kel 12:21, 22; Im 14:2-7; Bil 19:6, 9, 18; Mz 51:7) Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, kata ”hisop” hanya disebutkan dua kali, yaitu di Yoh 19:29 dan Ibr 9:19. Di Ibr 9:19, yang isinya membahas tentang pengesahan perjanjian lama, ”tanaman hisop” kemungkinan besar memaksudkan tanaman yang disebutkan di Kitab-Kitab Ibrani. Yoh 19:29 mencatat bahwa sebuah bunga karang dicelupkan ke anggur asam dan ditaruh ”pada tangkai hisop”. Lalu, itu diulurkan ke mulut Yesus. Para pakar punya pendapat yang berbeda-beda tentang tanaman apa yang dimaksud dengan kata Yunani hyssopos di ayat ini. Karena tanaman marjoram tidak cukup panjang untuk diulurkan ke mulut Yesus, beberapa pakar merasa bahwa tanaman yang dimaksud adalah durra, atau sekoi India. Tanaman ini adalah salah satu jenis sorgum biasa (Sorghum vulgare) dan punya batang yang lebih panjang. Beberapa pakar lain berpendapat bahwa hisop yang dimaksud memang marjoram. Menurut mereka, seikat marjoram mungkin diikatkan ke ”sebatang kayu” yang disebutkan oleh Matius dan Markus.​—Mat 27:48; Mrk 15:36.

Tombak Prajurit Romawi
Tombak Prajurit Romawi

Prajurit Romawi biasanya memiliki tombak panjang yang bisa dilempar atau dipakai untuk menusuk. Tombak jenis pilum (1) dirancang untuk bisa menusuk targetnya. Karena cukup berat, pilum tidak bisa dilempar terlalu jauh, tapi tombak ini bisa menembus baju perang atau perisai musuh. Menurut bukti yang ada, para anggota legiun Romawi sering kali membawa pilum. Ada juga tombak jenis lain yang lebih sederhana (2), yang gagangnya terbuat dari kayu dan ujungnya dari besi. Pasukan pejalan kaki yang bukan anggota legiun kadang membawa satu atau dua tombak jenis ini. Alkitab tidak menyebutkan tombak seperti apa yang digunakan untuk menusuk bagian rusuk Yesus.

Gua Makam
Gua Makam

Biasanya, makam orang Yahudi adalah gua alami atau ruang yang dibuat dengan melubangi batu yang besar. Selain makam bagi para raja, makam biasanya terletak di luar kota. Makam-makam Yahudi yang ditemukan berbeda dengan makam pada umumnya karena sederhana. Kemungkinan besar, alasannya adalah di agama Yahudi, orang mati tidak boleh disembah, dan tidak ada ajaran bahwa seseorang hidup di alam roh setelah mati.