Yang Ditulis Matius 24:1-51
Catatan Kaki
Keterangan Tambahan
Sesungguhnya: Dari kata Yunani amen, transliterasi dari kata Ibrani amen, yang artinya ”jadilah demikian”, atau ”pasti”. Yesus sering menggunakan kata ini sebelum membuat pernyataan, janji, atau nubuat untuk menekankan bahwa kata-katanya sepenuhnya benar dan bisa dipercaya. Menurut beberapa pakar, dalam tulisan-tulisan keagamaan lain, kata ”sesungguhnya”, atau amin, tidak pernah digunakan untuk tujuan itu, dan hanya Yesus yang menggunakannya. Dalam catatan Injil Yohanes, Yesus sering menggunakan pengulangan kata ini (amen amen), yang diterjemahkan menjadi ”dengan sungguh-sungguh”.—Lihat keterangan tambahan Yoh 1:51.
Sesungguhnya: Lihat keterangan tambahan Mat 5:18.
Tidak akan ada satu batu pun yang masih tersusun di atas batu lainnya: Nubuat Yesus ini benar-benar terwujud pada 70 M, ketika pasukan Romawi menghancurkan Yerusalem dan baitnya. Sebagian besar kota itu benar-benar rata dengan tanah, dan yang tersisa hanya beberapa bagian tembok.
akhir: Kata Yunaninya (telos) berbeda dengan kata Yunani yang diterjemahkan ”penutup” (synteleia) di Mat 24:3.—Lihat keterangan tambahan Mat 24:3 dan ”Penutup zaman” di Daftar Istilah.
Gunung Zaitun: Terletak di sebelah timur kota Yerusalem dan dipisahkan dari kota itu oleh Lembah Kidron. Dari atas gunung ini, Yesus dan murid-muridnya, yaitu ”Petrus, Yakobus, Yohanes, dan Andreas” (Mrk 13:3, 4), bisa melihat Yerusalem dan baitnya.
kehadiranmu: Dari kata Yunani parousia (diterjemahkan ”kedatangan” di banyak terjemahan), yang sebenarnya berarti ”ada di samping”. Yang dimaksud adalah kehadiran selama suatu masa, bukan sekadar kedatangan. Ini didukung oleh Mat 24:37-39, yang membandingkan ”zaman Nuh . . . sebelum Air Bah” dengan ”masa kehadiran Putra manusia”. Di Flp 2:12, Paulus memakai kata Yunani ini untuk membandingkan saatnya dia ”ada” dan saatnya dia ”tidak ada”.
penutup: Dari kata Yunani synteleia, yang artinya ”akhir bersama; akhir gabungan”. (Mat 13:39, 40, 49; 28:20; Ibr 9:26) Yang dimaksud adalah masa terjadinya berbagai peristiwa yang berujung pada ”akhir” yang disebutkan di Mat 24:6, 14. Di kedua ayat itu, kata ”akhir” diterjemahkan dari kata Yunani lain, yaitu telos.—Lihat keterangan tambahan Mat 24:4 dan ”Penutup zaman” di Daftar Istilah.
zaman ini: Atau ”sistem ini”. Dari kata Yunani aion, yang di sini memaksudkan keadaan atau peristiwa yang menjadi ciri suatu zaman.—Lihat ”Sistem” di Daftar Istilah.
Kristus: Yunani, ho Khristos. Gelar ”Kristus” punya arti yang sama dengan ”Mesias” (dari kata Ibrani masyiakh), yaitu ”Yang Diurapi”. Penulis sejarah bernama Yosefus menunjukkan bahwa di abad pertama, ada orang-orang yang mengaku sebagai nabi atau pembebas, yang menjanjikan kemerdekaan dari penjajahan Romawi. Para pemimpin politik itu mungkin dianggap sebagai Mesias oleh para pengikut mereka.
penutup: Dari kata Yunani synteleia, yang artinya ”akhir bersama; akhir gabungan”. (Mat 13:39, 40, 49; 28:20; Ibr 9:26) Yang dimaksud adalah masa terjadinya berbagai peristiwa yang berujung pada ”akhir” yang disebutkan di Mat 24:6, 14. Di kedua ayat itu, kata ”akhir” diterjemahkan dari kata Yunani lain, yaitu telos.—Lihat keterangan tambahan Mat 24:4 dan ”Penutup zaman” di Daftar Istilah.
akhir: Kata Yunaninya (telos) berbeda dengan kata Yunani yang diterjemahkan ”penutup” (synteleia) di Mat 24:3.—Lihat keterangan tambahan Mat 24:3 dan ”Penutup zaman” di Daftar Istilah.
seluruh bumi. . . semua bangsa: Kedua ungkapan ini menekankan jangkauan pemberitaan kabar baik. Secara umum, kata Yunani yang diterjemahkan ”seluruh bumi” (oikoumene) memaksudkan bumi sebagai tempat tinggal manusia, atau dunia. (Luk 4:5; Kis 17:31; Rm 10:18; Why 12:9; 16:14) Di abad pertama, kata ini juga dipakai untuk memaksudkan wilayah kekuasaan Romawi yang luas, tempat orang Yahudi terpencar. (Luk 2:1, ctk.; Kis 24:5) Secara umum, kata Yunani untuk ”bangsa” (ethnos) memaksudkan sekelompok orang yang masih punya hubungan darah dan berbahasa yang sama. Kelompok bangsa atau etnik seperti itu biasanya tinggal di daerah tertentu.
bangsa: Dari kata Yunani ethnos. Maknanya luas dan bisa memaksudkan penduduk suatu negara atau daerah, tapi bisa juga memaksudkan suatu kelompok etnik.—Lihat keterangan tambahan Mat 24:14.
bangkit: Atau ”digerakkan; digugah”. Di sini, kata Yunaninya memiliki makna ”bergerak untuk melawan” dan bisa juga diterjemahkan ”mengangkat senjata” atau ”berperang”.
penderitaan: Kata Yunaninya memaksudkan rasa sakit yang luar biasa saat melahirkan. Yang dimaksud di sini memang penderitaan dan rasa sakit secara umum. Tapi, kata ini bisa juga menunjukkan bahwa sama seperti rasa sakit sebelum melahirkan, masalah dan penderitaan yang dinubuatkan itu akan semakin sering terjadi, semakin parah, dan berlangsung semakin lama sebelum datangnya kesengsaraan besar yang disebutkan di Mat 24:21.
nama-Mu: Nama Allah ditulis dalam empat huruf Ibrani יהוה (YHWH) dan umumnya diterjemahkan menjadi ”Yehuwa” dalam bahasa Indonesia. Dalam Terjemahan Dunia Baru, nama ini muncul 6.979 kali di Kitab-Kitab Ibrani dan 237 kali di Kitab-Kitab Yunani Kristen. (Untuk keterangan tentang penggunaan nama Allah di Kitab-Kitab Yunani Kristen, lihat Lamp. A5 dan Lamp. C.) Di Alkitab, istilah ”nama” kadang memaksudkan pemilik nama itu sendiri, reputasinya, dan semua yang dia katakan tentang dirinya.—Bandingkan Kel 34:5, 6; Why 3:4, ctk.
karena namaku: Di Alkitab, kata ”nama” kadang memaksudkan orang yang memiliki nama itu, reputasinya, atau sifat-sifatnya. (Lihat keterangan tambahan Mat 6:9.) Untuk nama Yesus, yang dimaksud juga mencakup kekuasaan dan kedudukan yang dia dapatkan dari Bapaknya. (Mat 28:18; Flp 2:9, 10; Ibr 1:3, 4) Di ayat ini, Yesus menjelaskan alasan orang-orang di dunia akan menganiaya para pengikutnya: karena mereka tidak mengenal Allah, yang mengutus Yesus. Jika mereka mengenal Allah, mereka bisa memahami dan mengakui makna nama Yesus, maksudnya peranannya yang sangat penting. (Kis 4:12) Peranan Yesus mencakup kedudukannya sebagai Penguasa yang dilantik Allah dan Raja atas segala raja. Semua orang harus tunduk kepadanya agar bisa mendapat kehidupan abadi.—Yoh 17:3; Why 19:11-16; bandingkan Mz 2:7-12.
karena namaku: Di Alkitab, kata ”nama” kadang memaksudkan pemilik nama itu, reputasinya, dan semua perannya. (Lihat keterangan tambahan Mat 6:9.) Untuk nama Yesus, yang dimaksud juga mencakup kekuasaan dan kedudukan yang dia dapatkan dari Bapaknya. (Mat 28:18; Flp 2:9, 10; Ibr 1:3, 4) Di sini, Yesus menjelaskan bahwa pengikutnya akan dibenci karena namanya, maksudnya karena kedudukannya sebagai Penguasa yang dilantik Allah dan Raja atas segala raja, yang harus dihormati dan ditaati semua orang untuk hidup abadi.—Lihat keterangan tambahan Yoh 15:21.
Mereka pun mulai tersandung karena dia: Atau ”Mereka pun tersinggung oleh dia”. Di ayat ini, yang dimaksud kata Yunani skandalizo adalah ”tersinggung”, bukan tersandung dalam arti sungguhan. Kata-kata ini bisa juga diterjemahkan ”Mereka pun tidak mau percaya kepadanya”. Di konteks lain, skandalizo bisa memaksudkan jatuh ke dalam dosa atau membuat orang lain jatuh ke dalam dosa.—Lihat keterangan tambahan Mat 5:29.
batu sandungan: Dari kata Yunani skandalon, yang mungkin memaksudkan jebakan. Ada yang berpendapat bahwa itu adalah sepotong kayu yang dipasangi umpan dan ditaruh dalam jebakan. Kata ini bisa berarti rintangan apa pun yang membuat orang tersandung atau jatuh. Gambaran batu sandungan digunakan untuk memaksudkan tindakan atau keadaan yang membuat seseorang melakukan hal yang tidak pantas, tersandung atau jatuh ke dalam perbuatan yang bejat, atau jatuh ke dalam dosa. Di Mat 18:8, 9, kata kerja yang berkaitan, yaitu skandalizo, yang diterjemahkan ’membuat tersandung’, bisa juga diterjemahkan sebagai ”menjadi jerat; menyebabkan berdosa”.
akan tersandung: Dari kata Yunani skandalizo. Di Kitab-Kitab Yunani Kristen, kata itu bisa memaksudkan jatuh ke dalam dosa atau membuat orang lain jatuh ke dalam dosa. Di Alkitab, makna ”berdosa” dalam kata skandalizo bisa mencakup melanggar hukum Allah tentang moral, kehilangan iman, atau mengikuti ajaran yang salah. Kata-kata di ayat ini bisa juga diterjemahkan ”akan dibuat jatuh ke dalam dosa; akan kehilangan iman”. Kata skandalizo juga bisa berarti ”tersinggung”.—Lihat keterangan tambahan Mat 13:57; 18:7.
kejahatan: Kata Yunaninya mencakup pelanggaran dan sikap meremehkan hukum, atau berbuat sesukanya seperti tidak ada hukum. Di Alkitab, yang dimaksud adalah sikap mengabaikan hukum Allah.—Mat 7:23; 2Kor 6:14; 2Tes 2:3-7; 1Yoh 3:4.
kebanyakan orang: Bukan hanya ”banyak” orang secara umum, seperti yang diterjemahkan beberapa Alkitab, tapi ”sebagian besar” orang yang terpengaruh oleh ”nabi palsu” dan ”kejahatan” yang disebutkan di Mat 24:11, 12.
akhir: Kata Yunaninya (telos) berbeda dengan kata Yunani yang diterjemahkan ”penutup” (synteleia) di Mat 24:3.—Lihat keterangan tambahan Mat 24:3 dan ”Penutup zaman” di Daftar Istilah.
bertekun: Atau ”sudah bertekun”. Kata kerja Yunaninya (hypomeno) berarti ”tetap (tinggal) di bawah”. Kata ini sering dipakai untuk memaksudkan ”tidak melarikan diri; berdiri di tempat; bertahan; tetap teguh”. (Mat 10:22; Rm 12:12; Ibr 10:32; Yak 5:11) Di sini, yang dimaksud adalah tetap bertingkah laku sebagai murid Kristus meski ada tentangan dan ujian.—Mat 24:9-12.
akhir: Lihat keterangan tambahan Mat 24:6.
Kerajaan: Dari kata Yunani basileia, yang memaksudkan suatu pemerintahan yang dipimpin oleh raja, termasuk wilayah dan rakyatnya. Kata tersebut disebutkan 162 kali di Kitab-Kitab Yunani Kristen dan muncul pertama kali di ayat ini. Di buku Matius, kata ini disebutkan 55 kali dan kebanyakan memaksudkan pemerintahan Allah di surga. Matius sangat sering menggunakan kata itu sampai-sampai Injilnya bisa disebut Injil Kerajaan.—Lihat ”Kerajaan Allah” di Daftar Istilah.
Kerajaan Allah: Di Kitab-Kitab Yunani Kristen, kabar baik sering dikaitkan erat dengan Kerajaan Allah, tema pengabaran dan pengajaran Yesus. Di bahasa aslinya, istilah ”Kerajaan Allah” disebutkan 32 kali di Injil Lukas, 14 kali di Injil Markus, dan 4 kali di Injil Matius. Tapi, Matius menggunakan istilah yang mirip, yaitu ”Kerajaan surga”, kira-kira 30 kali.—Lihat keterangan tambahan Mat 3:2; 24:14; Mrk 1:15.
memberitakan: Makna dasar kata Yunaninya adalah ”menyampaikan pengumuman sebagai juru bicara kepada umum”. Kata ini menandaskan cara mengumumkannya: biasanya bukan berkhotbah kepada satu kelompok saja, tapi membuat pernyataan di depan umum.
penutup: Dari kata Yunani synteleia, yang artinya ”akhir bersama; akhir gabungan”. (Mat 13:39, 40, 49; 28:20; Ibr 9:26) Yang dimaksud adalah masa terjadinya berbagai peristiwa yang berujung pada ”akhir” yang disebutkan di Mat 24:6, 14. Di kedua ayat itu, kata ”akhir” diterjemahkan dari kata Yunani lain, yaitu telos.—Lihat keterangan tambahan Mat 24:4 dan ”Penutup zaman” di Daftar Istilah.
akhir: Kata Yunaninya (telos) berbeda dengan kata Yunani yang diterjemahkan ”penutup” (synteleia) di Mat 24:3.—Lihat keterangan tambahan Mat 24:3 dan ”Penutup zaman” di Daftar Istilah.
kabar baik: Dari kata Yunani euaggelion, gabungan dari kata eu, yang artinya ”baik”, dan aggelos, yang artinya ”pembawa kabar; orang yang memberitakan (mengumumkan)”. (Lihat Daftar Istilah.) Kata ini diterjemahkan menjadi ”injil” di beberapa Alkitab bahasa Indonesia. Ungkapan yang berkaitan dengan kata ini, yang diterjemahkan menjadi ”penginjil” (Yunani, euaggelistes) berarti ”pemberita kabar baik”.—Kis 21:8; Ef 4:1, ctk.; 2Tim 4:5, ctk.
Kerajaan: Maksudnya, Kerajaan Allah. ”Kabar baik” (lihat keterangan tambahan untuk kabar baik di ayat ini) yang disebutkan di Kitab-Kitab Yunani Kristen berkaitan erat dengan Kerajaan Allah, yang menjadi tema pengabaran dan pengajaran Yesus.—Lihat keterangan tambahan Mat 3:2; Luk 4:43.
diberitakan: Atau ”dinyatakan di depan umum”.—Lihat keterangan tambahan Mat 3:1.
seluruh bumi. . . semua bangsa: Kedua ungkapan ini menekankan jangkauan pemberitaan kabar baik. Secara umum, kata Yunani yang diterjemahkan ”seluruh bumi” (oikoumene) memaksudkan bumi sebagai tempat tinggal manusia, atau dunia. (Luk 4:5; Kis 17:31; Rm 10:18; Why 12:9; 16:14) Di abad pertama, kata ini juga dipakai untuk memaksudkan wilayah kekuasaan Romawi yang luas, tempat orang Yahudi terpencar. (Luk 2:1, ctk.; Kis 24:5) Secara umum, kata Yunani untuk ”bangsa” (ethnos) memaksudkan sekelompok orang yang masih punya hubungan darah dan berbahasa yang sama. Kelompok bangsa atau etnik seperti itu biasanya tinggal di daerah tertentu.
akhir: Lihat keterangan tambahan Mat 24:3, 6.
sebagai kesaksian: Ini adalah jaminan bahwa semua bangsa akan mendengar kabar baik. Kata Yunani martyrion (kesaksian) dan kata-kata Yunani lainnya yang berkaitan sering kali memaksudkan diceritakannya fakta atau peristiwa yang berhubungan dengan topik tertentu. Kesaksian yang Yesus bicarakan di sini adalah tentang apa yang akan dilakukan Kerajaan Allah dan tentang peristiwa yang berkaitan dengan Kerajaan itu. Menurut Yesus, pemberitaan tentang Kerajaan itu akan mencapai seluruh dunia dan menjadi bagian penting dari ’tanda kehadirannya’. (Mat 24:3) Meski semua bangsa akan mendengar kesaksian tersebut, ini tidak berarti semua bangsa akan menjadi pengikut Kristus yang sejati.
Perayaan Penahbisan: Dalam bahasa Ibrani, perayaan ini disebut Hanukah (chanukkah), yang artinya ”Peresemian; Penahbisan”. Perayaan ini diadakan selama delapan hari, mulai pada hari ke-25 dari bulan Khislew, menjelang akhir bulan Desember dalam kalender modern. (Lihat keterangan tambahan untuk musim dingin di ayat ini dan Lamp. B15.) Tujuannya untuk memperingati penahbisan kembali bait Yerusalem pada 165 SM. Raja Antiokhus IV Epifanes dari Siria membenci Yehuwa, Allah orang Yahudi. Jadi, dia mencemari bait Allah dengan membuat sebuah mezbah di atas mezbah besar, yang dulunya dipakai untuk mempersembahkan korban bakaran setiap hari. Pada 25 Khislew 168 SM, Antiokhus benar-benar mencemari bait Yehuwa dengan mempersembahkan babi di mezbah dan memercikkan kaldu babi ke seluruh bait. Dia membakar gerbang-gerbang bait, merobohkan ruangan-ruangan imam, dan menyingkirkan mezbah emas, meja roti persembahan, serta tempat lampu dari emas. Setelah itu, dia membaktikan bait Yehuwa kepada Dewa Zeus dari Olimpus. Dua tahun kemudian, Yudas Makabe merebut kembali kota itu dan baitnya. Setelah dibersihkan, bait itu ditahbiskan kembali pada 25 Khislew 165 SM, tepat tiga tahun setelah Antiokhus mempersembahkan korban kepada Zeus. Korban bakaran pun kembali dipersembahkan kepada Yehuwa setiap hari. Kitab Suci tidak pernah menyebutkan bahwa Yehuwa memberi kemenangan kepada Yudas Makabe atau menggunakan dia untuk memulihkan bait. Tapi, Yehuwa pernah menggunakan orang dari bangsa lain, seperti Kores dari Persia, untuk mewujudkan kehendak-Nya. (Yes 45:1) Maka, masuk akal jika Yehuwa mungkin menggunakan seseorang dari bangsa Yahudi, yaitu umat pilihan-Nya, untuk menjalankan kehendak-Nya. Kitab Suci juga mengatakan bahwa bait harus tetap ada dan berfungsi seperti biasa agar nubuat-nubuat tentang Mesias, pelayanannya, dan pengorbanannya dapat menjadi kenyataan. Selain itu, para imam Lewi harus tetap mempersembahkan korban sampai Mesias mempersembahkan korban yang lebih besar, yaitu kehidupannya, demi umat manusia. (Dan 9:27; Yoh 2:17; Ibr 9:11-14) Pengikut Kristus tidak diperintahkan untuk mengadakan Perayaan Penahbisan. (Kol 2:16, 17) Namun, tidak ada catatan bahwa Yesus atau murid-muridnya melarang perayaan ini.
kota suci: Memaksudkan Yerusalem, yang sering disebut suci karena bait Yehuwa ada di sana.—Neh 11:1; Yes 52:1.
hal menjijikkan yang membawa kehancuran: Daniel menubuatkan bahwa akan ada ”sesuatu yang menjijikkan” yang berkaitan dengan kehancuran. (Dan 9:27; 11:31; 12:11) Di sini, Yesus menunjukkan bahwa ”hal menjijikkan yang membawa kehancuran” belum datang pada zamannya, tapi akan datang nanti. Lalu, 33 tahun setelah kematian Yesus, orang Kristen menyaksikan nubuat itu menjadi kenyataan untuk pertama kalinya. Mereka melihat hal yang menjijikkan berdiri di tempat yang kudus. Catatan tentang nubuat yang sama di Luk 21:20 berbunyi, ”Sewaktu kalian melihat ada tentara berkemah di sekeliling Yerusalem, itu artinya Yerusalem akan segera dihancurkan.” Pada 66 M, pasukan Romawi yang kafir mengepung ”kota suci” itu, Yerusalem, yang dianggap suci oleh orang Yahudi dan menjadi pusat pemberontakan orang Yahudi terhadap Roma. (Mat 4:5; 27:53) Ketika pasukan Romawi datang sambil membawa bendera-bendera yang adalah berhala mereka, orang Kristen paham bahwa itulah ”hal menjijikkan” yang dinubuatkan, dan itulah tanda terakhir bahwa mereka harus ”mulai melarikan diri ke pegunungan”. (Mat 24:15, 16; Luk 19:43, 44; 21:20-22) Setelah orang Kristen melarikan diri, pasukan Romawi menghancurkan Yerusalem maupun bangsa Yahudi. Kota itu dihancurkan pada 70 M, dan benteng Yahudi yang terakhir, Masada, direbut pasukan Romawi pada 73 M. (Bandingkan Dan 9:25-27.) Dulu, nubuat itu terjadi sampai ke perinciannya. Ini menjadi dasar yang kuat untuk percaya bahwa nubuat itu akan terjadi juga dalam skala yang lebih besar, yang akan diakhiri oleh ’kedatangan Yesus di atas awan-awan langit dengan kuasa dan kemuliaan yang besar’. (Mat 24:30) Banyak orang mengabaikan kata-kata Yesus bahwa nubuat Daniel akan terjadi setelah zaman Yesus. Mereka dipengaruhi kepercayaan Yahudi bahwa nubuat itu sudah terjadi pada 168 SM, ketika Raja Antiokhus IV (Epifanes) dari Siria mencemari bait Yehuwa di Yerusalem. Dia berusaha menyingkirkan ibadah kepada Yehuwa, bahkan membuat mezbah di atas mezbah besar milik Yehuwa dan mengorbankan babi-babi untuk Dewa Zeus dari Olimpus di sana.(Lihat keterangan tambahan Yoh 10:22.) Di buku 1 Makabe (1:54), salah satu buku apokrifa, ada ungkapan tentang hal menjijikkan yang berkaitan dengan kehancuran juga, seperti yang dipakai di buku Daniel. Menurut 1 Makabe, hal itu merujuk ke peristiwa pada 168 SM. Tapi, kepercayaan Yahudi dan catatan di 1 Makabe adalah tafsiran manusia, bukan dari Allah. Memang, Antiokhus yang mencemari bait itu pasti menimbulkan perasaan jijik. Tapi, itu tidak mengakibatkan kehancuran atas Yerusalem, baitnya, atau bangsa Yahudi.
tempat yang kudus: Ketika nubuat ini menjadi kenyataan untuk pertama kalinya, tempat kudus yang dimaksud adalah Yerusalem dengan baitnya.—Lihat keterangan tambahan Mat 4:5.
(pembaca perlu berpikir baik-baik untuk memahami ini): Pembaca yang mempelajari Firman Allah memang perlu selalu berpikir baik-baik untuk memahaminya. Tapi tampaknya, mereka khususnya perlu berhati-hati saat memikirkan peristiwa mana yang dimaksud oleh bagian dari nubuat Daniel ini. Yesus memberi tahu pendengarnya bahwa nubuat ini belum terjadi pada waktu itu, tapi akan terjadi di masa depan.—Lihat keterangan tambahan untuk hal menjijikkan yang membawa kehancuran di ayat ini.
Yudea: Maksudnya, Yudea yang adalah provinsi Romawi.
ke pegunungan: Menurut penulis sejarah dari abad keempat, Eusebius, orang Kristen di Yudea dan Yerusalem menyeberangi Sungai Yordan untuk melarikan diri ke Pella, kota di daerah pegunungan Dekapolis.
di atap rumah: Atap rumah di zaman itu biasanya datar dan digunakan untuk banyak hal, seperti untuk tempat penyimpanan (Yos 2:6), beristirahat (2Sam 11:2), tidur (1Sam 9:26), dan mengadakan perayaan untuk Yehuwa (Neh 8:16-18). Jadi, perlu ada pagar tembok untuk atapnya. (Ul 22:8) Biasanya, di luar rumah ada tangga sehingga orang bisa turun dari atap tanpa masuk ke dalam rumah. Jadi, peringatan Yesus menandaskan bahwa mereka harus segera melarikan diri tanpa menunda.
musim dingin: Hujan deras, banjir, dan udara yang dingin selama musim ini menyulitkan orang untuk bepergian, mencari makanan, dan mendapat tempat berteduh.—Ezr 10:9, 13.
hari Sabat: Di daerah seperti Yudea, pembatasan dalam hukum Sabat bisa membuat orang sulit melakukan perjalanan jauh dan membawa barang berat. Gerbang kota juga tutup selama hari Sabat.—Lihat Kis 1:12, ctk. dan Lamp. B12.
Kristus: Yunani, ho Khristos. Gelar ”Kristus” punya arti yang sama dengan ”Mesias” (dari kata Ibrani masyiakh), yaitu ”Yang Diurapi”. Penulis sejarah bernama Yosefus menunjukkan bahwa di abad pertama, ada orang-orang yang mengaku sebagai nabi atau pembebas, yang menjanjikan kemerdekaan dari penjajahan Romawi. Para pemimpin politik itu mungkin dianggap sebagai Mesias oleh para pengikut mereka.
Kristus palsu: Atau ”Mesias palsu”. Dari kata Yunani pseudokhristos, yang hanya ada di ayat ini dan di catatan tentang kisah yang sama di Mrk 13:22. Maksudnya adalah siapa pun yang mengaku-ngaku sebagai Kristus, atau Mesias (lit.: ”Yang Diurapi”).—Lihat keterangan tambahan Mat 24:5.
Ingat: Dari kata Yunani idou, yang sering digunakan untuk membuat pembaca berfokus pada apa yang dikatakan selanjutnya, membayangkan kejadiannya, atau memperhatikan satu hal penting dalam cerita yang disampaikan. Kata ini bisa dipakai untuk menandaskan sesuatu, dan bisa juga untuk menunjukkan hal yang baru atau tidak terduga. Di Kitab-Kitab Yunani Kristen, kata ini paling sering muncul di Injil Matius dan Lukas serta di buku Wahyu. Kata yang serupa juga sering digunakan di Kitab-Kitab Ibrani.
kehadiranmu: Dari kata Yunani parousia (diterjemahkan ”kedatangan” di banyak terjemahan), yang sebenarnya berarti ”ada di samping”. Yang dimaksud adalah kehadiran selama suatu masa, bukan sekadar kedatangan. Ini didukung oleh Mat 24:37-39, yang membandingkan ”zaman Nuh . . . sebelum Air Bah” dengan ”masa kehadiran Putra manusia”. Di Flp 2:12, Paulus memakai kata Yunani ini untuk membandingkan saatnya dia ”ada” dan saatnya dia ”tidak ada”.
Putra manusia: Istilah ini muncul sekitar 80 kali dalam Injil. Yesus memakainya untuk memaksudkan dirinya sendiri, kelihatannya untuk menekankan bahwa dia benar-benar manusia, yang dilahirkan seorang wanita, dan bahwa dia adalah manusia yang setara dengan Adam sehingga bisa membebaskan manusia dari dosa dan kematian. (Rm 5:12, 14, 15) Istilah ini juga menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias, atau Kristus.—Dan 7:13, 14; lihat Daftar Istilah.
kehadiran: Lihat keterangan tambahan Mat 24:3.
Putra manusia: Lihat keterangan tambahan Mat 8:20.
tanda Putra manusia: Berbeda dengan ’tanda kehadiran Yesus’ yang disebutkan di Mat 24:3. Ini adalah tanda ketika Putra manusia ”datang” sebagai Hakim untuk menyatakan dan melaksanakan penghukuman pada kesengsaraan besar.—Lihat keterangan tambahan untuk datang di ayat ini.
memukuli diri dengan sedih: Atau ”berkabung”. Orang memukuli dadanya dengan tangan untuk menunjukkan bahwa dia sangat sedih atau merasa bersalah dan menyesal.—Yes 32:12; Nah 2:7; Luk 23:48.
melihat: Kata kerja Yunaninya bisa berarti ”melihat suatu objek; memandang”, tapi bisa juga dipakai sebagai gambaran yang berarti ”memahami”.—Ef 1:18.
datang: Kedatangan Yesus disebutkan delapan kali di Matius pasal 24 dan 25, dan ini adalah pemunculan pertamanya. (Mat 24:42, 44, 46; 25:10, 19, 27, 31) Di setiap pemunculan, bentuk kata kerja Yunani yang dipakai adalah erkhomai, yang artinya ”datang”. Di sini, kata itu dipakai dalam arti seseorang mengarahkan perhatiannya kepada manusia. Maksudnya, Yesus datang sebagai Hakim untuk menyatakan dan melaksanakan penghukuman pada kesengsaraan besar.
awan-awan langit: Awan biasanya menghalangi penglihatan dan bukan memperjelasnya, tapi orang-orang bisa tetap ”melihat” dalam arti ”memahami”.—Kis 1:9.
keempat arah mata angin: Lit.: ”keempat angin”. Keempat arah itu adalah timur, barat, utara, dan selatan. Ungkapan ini memaksudkan ”segala arah (penjuru); segala tempat”.—Yer 49:36; Yeh 37:9; Dan 8:8.
perumpamaan: Atau ”parabel”. Dari kata Yunani parabole, yang artinya ”penempatan di samping (bersama-sama)”, dan bisa memaksudkan parabel (cerita pendek), peribahasa, atau perumpamaan. Yesus sering menjelaskan sesuatu dengan ’menempatkannya di samping’ hal lain, atau menyamakannya dengan hal lain. (Mrk 4:30) Perumpamaannya singkat dan biasanya berupa cerita karangan yang berisi pelajaran rohani atau moral.
perumpamaan: Atau ”parabel; pelajaran”.—Lihat keterangan tambahan Mat 13:3.
Langit dan bumi akan lenyap: Ayat-ayat lain menunjukkan bahwa langit dan bumi akan tetap ada selamanya. (Kej 9:16; Mz 104:5; Pkh 1:4) Jadi tampaknya, Yesus sedang memakai hiperbol. Maksudnya, kalaupun langit dan bumi sampai lenyap, meski itu mustahil, kata-kata Yesus tetap akan menjadi kenyataan. (Bandingkan Mat 5:18.) Tapi, langit dan bumi di sini mungkin juga hanya gambaran, sama dengan ”langit yang lama dan bumi yang lama” yang disebutkan di Why 21:1.
kata-kataku akan tetap ada selamanya: Atau ”kata-kataku pasti tidak akan lenyap”. Teks aslinya menggunakan dua kata Yunani yang berarti ”tidak” bersama kata kerjanya untuk menekankan mustahilnya hal itu terjadi. Ini menandaskan bahwa kata-kata Yesus itu permanen, atau pasti menjadi kenyataan.
kehadiranmu: Dari kata Yunani parousia (diterjemahkan ”kedatangan” di banyak terjemahan), yang sebenarnya berarti ”ada di samping”. Yang dimaksud adalah kehadiran selama suatu masa, bukan sekadar kedatangan. Ini didukung oleh Mat 24:37-39, yang membandingkan ”zaman Nuh . . . sebelum Air Bah” dengan ”masa kehadiran Putra manusia”. Di Flp 2:12, Paulus memakai kata Yunani ini untuk membandingkan saatnya dia ”ada” dan saatnya dia ”tidak ada”.
kehadiranmu: Dari kata Yunani parousia (diterjemahkan ”kedatangan” di banyak terjemahan), yang sebenarnya berarti ”ada di samping”. Yang dimaksud adalah kehadiran selama suatu masa, bukan sekadar kedatangan. Ini didukung oleh Mat 24:37-39, yang membandingkan ”zaman Nuh . . . sebelum Air Bah” dengan ”masa kehadiran Putra manusia”. Di Flp 2:12, Paulus memakai kata Yunani ini untuk membandingkan saatnya dia ”ada” dan saatnya dia ”tidak ada”.
zaman Nuh: Karena ”zaman Nuh” mencakup masa bertahun-tahun, bisa disimpulkan bahwa masa kehadiran Putra manusia yang dinubuatkan itu juga bertahun-tahun. Seperti zaman Nuh yang berujung pada Air Bah, ”masa kehadiran Putra manusia” akan berujung pada pemusnahan orang-orang yang tidak berusaha untuk diselamatkan.—Lihat keterangan tambahan Mat 24:3.
kehadiran: Lihat keterangan tambahan Mat 24:3.
Air Bah: Atau ”banjir”. Kata Yunani kataklysmos berarti banjir besar yang menghancurkan. Alkitab memakai kata itu untuk memaksudkan banjir besar di zaman Nuh.—Mat 24:39; Luk 17:27; 2Ptr 2:5.
bahtera: Kata Yunaninya bisa juga diterjemahkan ”peti; kotak”. Yang dimaksud adalah kapal yang bentuknya seperti kotak besar, yang bagian bawahnya mungkin rata.
dibawa: Istilah Yunaninya dipakai dalam berbagai ayat, dan maknanya sering kali positif. Misalnya, itu diterjemahkan ”mengajak” di Mat 17:1 dan ’membawa ke rumah’ di Yoh 14:3. Di catatan Lukas ini, yang dimaksud tampaknya diselamatkan karena menyenangkan ”Tuan”. (Luk 17:37) Ini mungkin juga mirip dengan Nuh yang dibawa masuk ke bahtera sebelum Air Bah dan Lot yang dituntun dan dibawa keluar dari Sodom. (Luk 17:26-29) Di sisi lain, ditinggalkan berarti dinyatakan pantas dibinasakan.
dibawa . . . ditinggal: Lihat keterangan tambahan Luk 17:34.
tetaplah berjaga-jaga: Lit.: ”tetaplah sadar”. Sebelumnya, Yesus menekankan bahwa muridnya perlu tetap sadar secara rohani, karena mereka tidak tahu hari dan jamnya dia akan datang. (Lihat keterangan tambahan Mat 24:42; 25:13.) Dia mengulangi nasihat itu di sini dan di Mat 26:41. Di ayat itu, tetap sadar secara rohani dikaitkan dengan terus berdoa. Banyak ayat di Kitab-Kitab Yunani Kristen juga memuat nasihat serupa. Ini menunjukkan pentingnya bagi orang Kristen sejati untuk sadar secara rohani.—1Kor 16:13; Kol 4:2; 1Tes 5:6; 1Ptr 5:8; Why 16:15.
teruslah berjaga-jaga: Arti ungkapan Yunaninya adalah ”terus (tetap) sadar”, tapi di banyak konteks, maksudnya adalah ”waspada”. Matius memakai ungkapan ini di Mat 24:43; 25:13; 26:38, 40, 41. Di Mat 24:44, dia menunjukkan bahwa istilah ini ada hubungannya dengan perlunya untuk ”siap”.—Lihat keterangan tambahan Mat 26:38.
pengurus: Atau ”pengelola rumah tangga”. Dari kata Yunani oikonomos, yang memaksudkan orang yang mengawasi para pelayan, walaupun dia sendiri adalah pelayan. Biasanya, pengurus di zaman dulu adalah seorang budak yang setia dan sangat dipercaya. Tugasnya menangani urusan majikannya. Salah satu pengurus yang dicatat di Alkitab adalah pelayan Abraham, yang dikatakan ’mengurus semua harta Abraham’. (Kej 24:2) Contoh lainnya adalah Yusuf, seperti yang diceritakan di Kej 39:4. Di perumpamaan Yesus ini, kata ”pengurus” ditulis dalam bentuk tunggal. Tapi, ini tidak berarti bahwa yang dimaksud hanyalah satu orang tertentu. Di Alkitab, ada banyak kata yang ditulis dalam bentuk tunggal tapi sebenarnya memaksudkan sekelompok orang. Misalnya, sewaktu Yehuwa berbicara kepada bangsa Israel, Dia berkata, ”Kalianlah saksi-saksi-Ku [bentuk jamak], . . . hamba-Ku [bentuk tunggal] yang Kupilih.” (Yes 43:10) Sama seperti kata ”hamba-Ku” di Yes 43:10 itu, kata ”pengurus” di Luk 12:42 ini memaksudkan sekelompok orang meskipun ditulis dalam bentuk tunggal. Di Mat 24:45 yang berisi catatan tentang perumpamaan yang sama, pengurus ini disebut ”budak yang setia dan bijaksana”.
bijaksana: Kata Yunaninya berarti punya pengertian yang disertai kemampuan untuk membaca situasi, berpikir jauh ke depan, membuat penilaian, mempertimbangkan dengan baik, serta bertindak sesuai dengan pengetahuan. Kata Yunani yang sama digunakan di Mat 7:24 dan 25:2, 4, 8, 9. Septuaginta memakai kata ini untuk Yusuf di Kej 41:33, 39.
budak: Di perumpamaan Yesus ini, kata ”budak” memiliki bentuk tunggal. Tapi, ini tidak berarti bahwa yang dimaksud hanyalah satu orang tertentu. Di Alkitab, ada banyak kata benda berbentuk tunggal yang memaksudkan sekelompok orang. Misalnya, sewaktu Yehuwa berbicara kepada bangsa Israel, Dia berkata, ”Kalianlah saksi-saksi-Ku [jamak], . . . hamba-Ku [tunggal] yang Kupilih.” (Yes 43:10) Di Luk 12:42 yang berisi catatan tentang perumpamaan yang sama, budak ini disebut ”pengurus yang setia, yang bijaksana”.—Lihat keterangan tambahan Luk 12:42.
datang: Kedatangan Yesus disebutkan delapan kali di Matius pasal 24 dan 25, dan ini adalah pemunculan pertamanya. (Mat 24:42, 44, 46; 25:10, 19, 27, 31) Di setiap pemunculan, bentuk kata kerja Yunani yang dipakai adalah erkhomai, yang artinya ”datang”. Di sini, kata itu dipakai dalam arti seseorang mengarahkan perhatiannya kepada manusia. Maksudnya, Yesus datang sebagai Hakim untuk menyatakan dan melaksanakan penghukuman pada kesengsaraan besar.
datang: Lihat keterangan tambahan Mat 24:30.
budak itu: Budak ini adalah pengurus yang disebutkan di Luk 12:42. Jika ”budak itu” setia, dia akan diberi imbalan. (Luk 12:43, 44) Tapi jika ”budak itu” tidak setia, dia akan dihukum ”seberat-beratnya”. (Luk 12:46) Di sini, Yesus sebenarnya sedang memperingatkan pengurus yang setia itu. Dalam kisah yang sama yang dicatat di Mat 24:45-51, Yesus juga berkata, ”Seandainya budak yang jahat berkata dalam hatinya.” Yesus bukannya menubuatkan bahwa akan ada ”budak yang jahat”. Kata-katanya juga tidak berarti dia akan mengangkat ”budak yang jahat”. Sebaliknya, dia memperingatkan budak yang setia tentang apa akibatnya jika budak itu mulai bersikap seperti budak yang jahat.
budak yang jahat: Di sini, Yesus sebenarnya sedang memperingatkan budak yang setia dan bijaksana, yang disebutkan di Mat 24:45. Yesus bukannya menubuatkan bahwa akan ada ”budak yang jahat”. Kata-katanya juga tidak berarti dia akan mengangkat ”budak yang jahat”. Sebaliknya, dia memperingatkan budak yang setia tentang apa akibatnya jika budak itu mulai bersikap seperti budak yang jahat. Budak seperti itu akan dihukum ”seberat-beratnya”.—Mat 24:51; lihat keterangan tambahan Luk 12:45.
orang munafik: Dari kata Yunani hypokrites, yang awalnya memaksudkan pemain sandiwara Yunani (dan belakangan Romawi) yang memakai topeng besar untuk membesarkan suaranya. Ungkapan ini belakangan dipakai untuk menggambarkan orang yang berpura-pura demi menyembunyikan niat atau sifat aslinya. Di sini, Yesus menggunakan sebutan ”orang munafik” untuk para pemimpin agama Yahudi.—Mat 6:5, 16.
menggertakkan gigi: Ungkapan ini bisa berarti sangat menderita, putus asa, dan marah, mungkin sambil melampiaskan perasaan itu dengan kata-kata dan tindakan.
menghukum dia seberat-beratnya: Lit.: ”memotongnya menjadi dua”. Ungkapan ini tampaknya tidak berarti bahwa orang yang dihukum benar-benar dipotong menjadi dua. Ini hanyalah gambaran untuk hukuman yang berat.
orang-orang munafik: Lihat keterangan tambahan Mat 6:2.
menggertakkan gigi: Lihat keterangan tambahan Mat 8:12.
Media

Batu-batu ini, yang ditemukan di sebelah selatan Tembok Barat, tampaknya adalah bagian dari bangunan di gunung bait abad pertama. Batu-batu yang dibiarkan di sini menjadi pengingat untuk peristiwa suram di masa lalu, yaitu penghancuran Yerusalem dan baitnya oleh pasukan Romawi.

Gunung Zaitun (1) adalah serangkaian bukit berbentuk bundar dari batu-batu kapur. Gunung ini ada di sebelah timur kota Yerusalem dan dipisahkan dari kota itu oleh Lembah Kidron. Tinggi puncaknya yang ada di seberang gunung bait (2) mencapai kira-kira 812 m. Puncak inilah yang biasanya disebut Gunung Zaitun di Alkitab. Yesus menjelaskan tanda kehadirannya kepada murid-muridnya di salah satu lokasi di Gunung Zaitun.

Kata Yunani untuk ”baju luar”, yaitu himation, mungkin sama artinya dengan kata Ibrani simlah. Biasanya, baju luar adalah sehelai kain berbentuk persegi panjang, tapi sepertinya ada juga yang berupa jubah longgar. Baju ini mudah dipakai dan dilepaskan.

Gambar ini menunjukkan cabang pohon ara di musim semi, yang daun dan buahnya sama-sama baru mulai tumbuh. Di Israel, bakal buah biasanya mulai tumbuh di cabang pohon pada bulan Februari, dan daunnya muncul pada akhir April atau pada bulan Mei. Ini menjadi tanda bahwa musim panas hampir tiba. (Mat 24:32) Pohon ara berbuah dua kali setahun: Buah ara pertama, atau buah ara awal, menjadi matang pada bulan Juni atau awal Juli. (Yes 28:4; Yer 24:2; Hos 9:10) Buah ara akhir, yang adalah panenan utama dan tumbuh di cabang baru, biasanya mulai matang sejak bulan Agustus.

Salah satu jenis gilingan yang dipakai di zaman Alkitab adalah gilingan tangan yang diputar. (Luk 17:35) Biasanya, gilingan ini digunakan oleh dua wanita. Mereka duduk berhadapan, dan masing-masing menaruh satu tangan pada pegangan di batu bagian atas lalu memutarnya. Dengan tangan yang lain, wanita yang satu mengisi biji-bijian sedikit demi sedikit ke lubang di bagian atas, dan wanita yang satu lagi mengumpulkan tepung, yang keluar dari pinggir gilingan ke tatakan atau kain di bawahnya. Para wanita menggiling biji-bijian setiap hari. Mereka bangun pagi-pagi dan mempersiapkan tepung untuk roti hari itu.