Lukas 4:1-44
Catatan Kaki
Keterangan Tambahan
dibimbing oleh kuasa itu: Di sini, kata Yunani pneuma memaksudkan kuasa kudus Allah, yang bisa menjadi tenaga penggerak. Kuasa itu membuat seseorang tergerak atau terdorong untuk bertindak sesuai dengan kehendak Allah.—Mrk 1:12; lihat ”Ruakh; Pneuma” di Daftar Istilah.
Iblis: Dari kata Yunani diabolos, yang artinya ”pemfitnah”. (Yoh 6:70; 2Tim 3:3) Kata kerjanya, diaballo, berarti ”menuduh; mengajukan tuntutan terhadap” dan diterjemahkan menjadi ”dituduh” di Luk 16:1.
Iblis: Lihat keterangan tambahan Mat 4:1.
Manusia tidak boleh hidup dari roti saja: Saat menulis kutipan Yesus dari Kitab-Kitab Ibrani, yaitu dari Ul 8:3, Lukas hanya mencatat sebagian dari kutipannya, tidak seperti Matius. Beberapa manuskrip dan terjemahan kuno bahasa Yunani melengkapi kutipan itu dengan menambahkan ”tapi dari setiap firman Allah”, sehingga catatan Lukas sama dengan catatan di Mat 4:4. Meski begitu, di manuskrip yang lebih kuno, Injil Lukas memuat kutipan yang lebih pendek. Menariknya, ketika beberapa terjemahan Ibrani untuk Kitab-Kitab Yunani Kristen (referensi J7, 8, 10, 14, 15, 17 di Lamp. C) memuat kutipan yang lebih panjang, ada Tetragramaton dalam kutipan itu. Kata-katanya bisa diterjemahkan ”tapi dari semua yang keluar dari mulut Yehuwa”.
secara berurutan: Atau ”dalam urutan yang logis”. Dari kata Yunani kathexes, yang bisa berarti susunan berdasarkan waktu, topik, atau urutan yang masuk akal, tapi tidak selalu berarti sesuai urutan peristiwanya. Catatan Luk 3:18-21 menunjukkan bahwa Lukas tidak selalu menulis berdasarkan urutan peristiwanya. Jadi, untuk mengetahui urutan berbagai peristiwa dalam kehidupan dan pelayanan Yesus, pembaca harus memeriksa keempat Injil. Sebagian besar Injil Lukas ditulis berdasarkan urutan peristiwanya. Tapi kelihatannya, ada hal-hal tertentu yang membuat tulisannya tidak selalu seperti itu.
memperlihatkan: Si penguasa roh jahat sepertinya memberi Yesus sebuah penglihatan yang tampak sangat nyata.
kerajaan: Di sini memaksudkan pemerintahan manusia mana pun atau semua pemerintahan manusia.
Maka Iblis membawanya ke tempat yang tinggi: Di Mat 4:8 yang berisi kisah yang sama, ada keterangan bahwa Iblis membawa Yesus ke ”gunung yang luar biasa tinggi”. Lukas mencatat tiga godaan Iblis dengan urutan yang berbeda dari catatan Matius. Tapi kelihatannya, urutan yang benar adalah yang ditulis Matius. (Mat 4:1-11) Masuk akal jika Setan dengan licik mengawali dua godaan pertamanya dengan kata-kata ”kalau kamu putra Allah”, dan setelah itu barulah dia terang-terangan menggoda Yesus untuk melanggar perintah pertama dalam Sepuluh Perintah. (Kel 20:2, 3) Dan Yesus sewajarnya berkata ”Pergi, Setan!” setelah godaan yang ketiga, yang terakhir. (Mat 4:10) Selain itu, meski tidak ada bukti yang benar-benar kuat, para pakar berkata bahwa godaan kedua di Mat 4:5 diawali dengan kata Yunani yang diterjemahkan ”lalu”. Jadi, kata yang dipakai Matius mungkin lebih menunjukkan urutan kejadiannya daripada kata Yunani yang diterjemahkan ”maka” di Luk 4:5 ini. Memang, Lukas menulis Injilnya dengan ”urutan yang masuk akal”, tapi itu tidak berarti persis sesuai dengan urutan kejadiannya.—Lihat keterangan tambahan Luk 1:3.
memperlihatkan: Lihat keterangan tambahan Mat 4:8.
kerajaan: Lihat keterangan tambahan Mat 4:8.
menyembah aku satu kali: Kata kerja Yunani yang bisa diterjemahkan menjadi ”menyembah” di ayat ini memiliki bentuk aoristus, yang menunjukkan tindakan yang dilakukan pada saat itu saja. Maka, kata ini diterjemahkan menjadi ’menyembah satu kali’ untuk menunjukkan bahwa Iblis tidak meminta Yesus untuk terus menyembahnya. Yang dia inginkan hanya penyembahan satu kali.
menyembah aku satu kali: Lihat keterangan tambahan Mat 4:9.
Yehuwa: Dalam teks asli Ibrani, Ul 6:13 yang dikutip di sini memuat nama Allah, yang ditulis dengan empat huruf mati Ibrani (jika ditransliterasi, YHWH).—Lihat Lamp. C.
puncak tembok bait: Atau ”titik tertinggi bait”. Lit.: ”sayap bait”. Kata Yunani untuk ”bait” bisa memaksudkan bangunan yang ada di tengah bait atau seluruh kompleks bait. Jadi, ungkapan ini bisa memaksudkan puncak tembok yang mengelilingi kompleks bait.
puncak tembok bait: Lihat keterangan tambahan Mat 4:5.
Yehuwa: Dalam teks asli Ibrani, Ul 6:16 yang dikutip di sini memuat nama Allah, yang ditulis dengan empat huruf mati Ibrani (jika ditransliterasi, YHWH).—Lihat Lamp. C.
rumah-rumah ibadah: Lit.: ”sinagoga”. Lihat ”Sinagoga” di Daftar Istilah.
Seperti yang biasa dia lakukan pada hari Sabat: Tidak ada bukti bahwa orang Yahudi berkumpul di rumah ibadah untuk merayakan Sabat sebelum penawanan di Babilon. Tapi, tampaknya di zaman Ezra dan Nehemia, kebiasaan itu mulai ada. Dan memang, Yesus juga punya kebiasaan yang bermanfaat secara rohani ini. Ketika Yesus masih kecil, keluarganya terbiasa pergi ke rumah ibadah di Nazaret. Belakangan, orang-orang di sidang Kristen juga biasa berkumpul untuk beribadah.
berdiri untuk membaca: Menurut para pakar, ini adalah keterangan yang tertua tentang kegiatan di rumah ibadah zaman dulu. Dalam tradisi Yahudi, hadirin yang masuk ke situ pertama-tama berdoa sendiri-sendiri, lalu mereka mengucapkan kata-kata di Ul 6:4-9 dan 11:13-21. Setelah itu, mereka berdoa bersama, dan ada pembacaan sebuah bagian dari Pentateukh yang sudah dijadwalkan. Menurut Kis 15:21, pada abad pertama, pembacaan seperti itu dilakukan ”setiap hari sabat”. Acara berikutnya adalah yang disebutkan di ayat ini, yaitu tulisan para nabi dibacakan dan pelajarannya dijelaskan. Pembacanya biasanya berdiri, dan dialah yang memilih nubuat yang dibahas.
gulungan Nabi Yesaya: Gulungan Laut Mati yang berisi kitab Yesaya terdiri dari 17 potongan perkamen yang disambung. Panjangnya 7,3 meter, dan isinya ditulis dalam 54 kolom. Panjang gulungan yang dipakai di rumah ibadah di Nazaret kemungkinan juga sama. Di abad pertama belum ada nomor pasal dan ayat. Jadi, Yesus harus mencari sendiri bagian yang ingin dia baca. Karena Yesus berhasil menemukan ayat yang berisi nubuat itu, jelas bahwa Yesus mengenal baik Firman Allah.
Yehuwa: Dalam teks asli Ibrani, Yes 61:1 yang dikutip di sini memuat nama Allah, yang ditulis dengan empat huruf mati Ibrani (jika ditransliterasi, YHWH).—Lihat Lamp. C.
Dia melantik: Lit.: ”Dia mengurapi”. Kata-kata nubuat Yes 61:1, 2 yang dikutip Lukas ini diambil dari edisi Septuaginta. Tapi, Yesus mungkin membaca langsung dari teks Ibraninya. Di situ, kata ”melantik” disebutkan bersama nama Allah, yang ditulis dengan empat huruf mati Ibrani (jika ditransliterasi, YHWH). Beberapa terjemahan Ibrani untuk Kitab-Kitab Yunani Kristen (referensi J7, 8, 10, 14, 15 di Lamp. C) menyebutkan nama Allah di ayat ini, dan kata-katanya adalah ”Yehuwa melantik”.
untuk memberi tahu bahwa para tawanan akan dibebaskan: Yesus mengutip kata-kata ini dari nubuat Yesaya. (Yes 61:1) Mungkin, ada orang Yahudi yang berpikir bahwa nubuat itu berarti para tawanan sungguhan akan dibebaskan. Tapi, fokus Yesus dalam pelayanannya adalah membebaskan orang-orang yang ditawan secara rohani. Maka, kebebasan yang Yesus maksudkan adalah kebebasan rohani. Yesus menjelaskan bahwa nubuat itu berbicara tentang pelayanannya. Nubuat ini dan penjelasan Yesus tampaknya merujuk ke tahun Yobel, yang dirayakan setiap tahun ke-50. Pada tahun itu, kebebasan diumumkan di mana-mana.—Im 25:8-12.
Yehuwa: Dalam teks asli Ibrani, Yes 61:2 yang dikutip di sini memuat nama Allah, yang ditulis dengan empat huruf mati Ibrani (jika ditransliterasi, YHWH)—Lihat Lamp. C.
saatnya mereka akan diberkati Yehuwa: Atau ”tahun perkenan Yehuwa”. Yesus mengutip ini dari Yes 61:1, 2. Kata-kata Yunani yang dipakai Lukas sesuai dengan terjemahan Septuaginta untuk istilah Ibrani yang berarti ”tahun kebaikan [atau, ”perkenan”, ctk.]”. Yesus menunjukkan bahwa ayat itu berbicara tentang dirinya. Jadi, tahun itu dimulai ketika Yesus memulai pelayanannya untuk menyelamatkan manusia. Pada ”tahun” itu, Yehuwa berkenan kepada orang-orang dan memberkati mereka. Yesus tidak membacakan kata-kata selanjutnya di nubuat Yesaya tentang ”hari pembalasan” Allah, yang berlangsung lebih singkat. Tampaknya, dia ingin pendengarnya berfokus pada ”tahun kebaikan” yang berlangsung lebih lama, yaitu saatnya Allah berkenan kepada orang-orang yang mencari Yesus agar selamat.—Luk 19:9, 10; Yoh 12:47.
dia duduk: Ini adalah kebiasaan para guru agama Yahudi, khususnya sewaktu mengajar secara resmi.
dan duduk: Dengan duduk, Yesus memberi tanda bahwa dia akan berbicara. Di rumah ibadah zaman dulu, orang yang membaca untuk hadirin biasanya tidak kembali ke tempat duduknya. Dia duduk untuk mengajar di tempat yang bisa dilihat ”semua orang di rumah ibadah”.—Bandingkan keterangan tambahan Mat 5:1.
perumpamaan: Atau ”parabel”. Dari kata Yunani parabole, yang artinya ”penempatan di samping (bersama-sama)”, dan bisa memaksudkan parabel (cerita pendek), peribahasa, atau perumpamaan. Yesus sering menjelaskan sesuatu dengan ’menempatkannya di samping’ hal lain, atau menyamakannya dengan hal lain. (Mrk 4:30) Perumpamaannya singkat dan biasanya berupa cerita karangan yang berisi pelajaran rohani atau moral.
pepatah: Atau ”peribahasa; parabel; perumpamaan”. Dari kata Yunani parabole, yang artinya ”penempatan di samping (bersama-sama)”, dan bisa memaksudkan parabel (cerita pendek), peribahasa, atau perumpamaan.—Lihat keterangan tambahan Mat 13:3.
daerah asalmu: Lit.: ”tempat ayahmu,” maksudnya, Nazaret, kota asal Yesus. Dari kata Yunani patris, yang di sini tampaknya memaksudkan daerah yang lebih sempit, yaitu kota asal Yesus dan keluarga intinya. Tapi, istilah ini juga bisa dipakai untuk wilayah yang lebih luas, seperti negeri asal seseorang. Di konteks Yoh 4:43, 44, kata Yunani ini tampaknya memaksudkan seluruh Galilea.
selama tiga setengah tahun: Menurut 1Raj 18:1, Elia mengumumkan akhir kekeringan itu ”pada tahun ketiga”. Karena itu, ada yang menganggap kata-kata Yesus bertentangan dengan catatan di 1 Raja-Raja. Tapi, catatan di Kitab-Kitab Ibrani sebenarnya tidak menunjukkan bahwa kekeringan itu berlangsung kurang dari tiga tahun. ”Tahun ketiga” tampaknya dihitung sejak Elia pertama kali memberi tahu Ahab bahwa akan ada kekeringan. (1Raj 17:1) Waktu itu, kelihatannya musim kering sudah dimulai. Musim kering biasanya berlangsung enam bulan, tapi yang kali ini sepertinya lebih lama. Dan, kekeringan itu tidak langsung berhenti ketika Elia kembali menemui Ahab ”pada tahun ketiga”, tapi baru berhenti setelah ujian dengan api di Gunung Karmel. (1Raj 18:18-45) Jadi, kata-kata Yesus di ayat ini, juga kata-kata Yakobus yang mirip di Yak 5:17, tidak bertentangan dengan urutan peristiwa di 1Raj 18:1.
Zarefat: Kota orang Fenisia ini terletak di Pesisir Laut Tengah, di antara kota Sidon dan Tirus, bukan wilayah orang Israel. Nama Yunaninya adalah Sarepta. Nama Ibraninya disebutkan di 1Raj 17:9, 10 dan Ob 20. Namanya menjadi Sarafand di Lebanon zaman sekarang, kira-kira 13 km di selatan barat-daya Sidon. Tapi letak kota kunonya mungkin tidak jauh dari Sarafand di Pesisir Laut Tengah.—Lihat Lamp. B10.
disembuhkan: Lit.: ”dibersihkan”. Atau ”dibuat tidak najis”. Di sini, kata Yunani untuk ”dibersihkan” memaksudkan disembuhkannya Naaman dari sakit kusta. (2Raj 5:3-10, 14) Menurut Hukum Musa, kusta membuat seseorang menjadi najis. (Im 13:1-59) Jadi, kata Yunani itu sering dipakai untuk penderita kusta yang disembuhkan.—Mat 8:3; 10:8; Mrk 1:40, 41.
untuk melemparkan dia dari sana: Menurut tradisi Yahudi yang belakangan dicatat di Talmud, orang yang dinyatakan bersalah kadang dilempar dari tepi jurang, lalu dilempari batu supaya dia bisa dipastikan mati. Tidak disebutkan apakah memang itu yang direncanakan gerombolan orang di Nazaret ini. Tapi yang jelas, mereka mau membunuh Yesus.
Kapernaum: Nama Ibrani yang berarti ”Desa Nahum” atau ”Desa Penghiburan”. (Nah 1:1, ctk.) Letaknya di pesisir barat laut dari Laut Galilea. Kota ini sangat penting selama pelayanan Yesus di bumi dan disebut ”kotanya sendiri” di Mat 9:1. Karena Kapernaum berada lebih dari 200 m di bawah permukaan laut, sedangkan Nazaret kira-kira 360 m di atas permukaan laut, dalam teks Yunaninya dikatakan bahwa Yesus ”turun” ke Kapernaum.
apa urusanmu dengan kami?: Atau ”apa hubungannya antara kami dan kamu?” Ungkapan dari bahasa Semitik ini juga digunakan di Kitab-Kitab Ibrani. (Yos 22:24; Hak 11:12; 2Sam 16:10; 19:22; 1Raj 17:18; 2Raj 3:13; 2Taw 35:21; Hos 14:8) Ungkapan yang serupa dalam bahasa Yunani juga digunakan di Kitab-Kitab Yunani Kristen. (Mat 8:29; Mrk 1:24; 5:7; Luk 4:34; 8:28; Yoh 2:4). Arti persisnya bisa berbeda-beda tergantung konteksnya. Di ayat ini, ungkapan tersebut menunjukkan permusuhan dan penolakan. Ada yang menyarankan terjemahan seperti: ”Jangan ganggu kami!” atau ”Pergi sana!” Di konteks lain, ungkapan ini digunakan ketika seseorang tidak sependapat atau tidak mau melakukan apa yang disarankan, tanpa bernada merendahkan, sombong, atau mau bertengkar.—Lihat keterangan tambahan Yoh 2:4.
Apa urusanmu dengan kami, . . . ?: Lihat keterangan tambahan Mat 8:29.
Simon, yang disebut Petrus: Di Alkitab, Petrus disebut dengan lima nama: (1) bentuk Yunani ”Simeon” yang adalah transliterasi dari nama Ibraninya; (2) nama Yunani ”Simon” (Simeon dan Simon berasal dari kata Ibrani yang artinya ”mendengar; mendengarkan”); (3) ”Petrus” (nama Yunani yang artinya ”Sebuah Batu” dan hanya dia yang punya nama ini di Alkitab); (4) ”Kefas”, bentuk Semitik dari nama Petrus (mungkin berkaitan dengan kata Ibrani kefim [gunung batu] yang ada di Ayb 30:6; Yer 4:29); dan (5) gabungannya, ”Simon Petrus”.—Kis 15:14; Yoh 1:42; Mat 16:16.
ibu mertua Simon: Maksudnya, ibu mertua Petrus, atau Kefas. (Yoh 1:42) Kata-kata ini sesuai dengan catatan Paulus di 1Kor 9:5, yang menyebutkan bahwa Kefas sudah menikah. Tampaknya, ibu mertua Petrus tinggal di rumah Petrus dan Andreas saudaranya.—Mrk 1:29-31; lihat keterangan tambahan Mat 10:2, yang menjelaskan perbedaan nama-nama Petrus.
menderita demam tinggi: Matius dan Markus menulis bahwa ibu mertua Petrus ”terbaring dan sakit demam”. (Mat 8:14; Mrk 1:30) Hanya Lukas yang menyebutkan bahwa dia ”demam tinggi”. Lukas menunjukkan bahwa sakitnya cukup parah, mungkin karena dia adalah tabib (dokter).—Lihat ”Mengenal Buku Lukas”.
kabar baik: Pemunculan pertama kata Yunani euaggelion, yang diterjemahkan ”injil” dalam beberapa Alkitab bahasa Indonesia. Kata Yunani yang berkaitan, euaggelistes, yang diterjemahkan ”penginjil”, berarti ”pemberita kabar baik”.—Kis 21:8; Ef 4:11, ctk.; 2Tim 4:5, ctk.
kabar baik: Dari kata Yunani euaggelion, gabungan dari kata eu, yang artinya ”baik”, dan aggelos, yang artinya ”pembawa kabar; orang yang memberitakan (mengumumkan)”. (Lihat Daftar Istilah.) Kata ini diterjemahkan menjadi ”injil” di beberapa Alkitab bahasa Indonesia. Ungkapan yang berkaitan dengan kata ini, yang diterjemahkan menjadi ”penginjil” (Yunani, euaggelistes) berarti ”pemberita kabar baik”.—Kis 21:8; Ef 4:1, ctk.; 2Tim 4:5, ctk.
Kerajaan: Dari kata Yunani basileia, yang memaksudkan suatu pemerintahan yang dipimpin oleh raja, termasuk wilayah dan rakyatnya. Kata tersebut disebutkan 162 kali di Kitab-Kitab Yunani Kristen dan muncul pertama kali di ayat ini. Di buku Matius, kata ini disebutkan 55 kali dan kebanyakan memaksudkan pemerintahan Allah di surga. Matius sangat sering menggunakan kata itu sampai-sampai Injilnya bisa disebut Injil Kerajaan.—Lihat ”Kerajaan Allah” di Daftar Istilah.
Kerajaan surga: Ungkapan ini muncul sekitar 30 kali dalam Injil Matius dan tidak ada dalam Injil lain. Injil Markus dan Lukas menggunakan ungkapan yang serupa, yaitu ”Kerajaan Allah”. Ini menunjukkan bahwa ”Kerajaan Allah” ada di surga dan memerintah dari sana.—Mat 21:43; Mrk 1:15; Luk 4:43; Dan 2:44; 2Tim 4:18.
Kerajaan: Maksudnya, Kerajaan Allah. ”Kabar baik” (lihat keterangan tambahan untuk kabar baik di ayat ini) yang disebutkan di Kitab-Kitab Yunani Kristen berkaitan erat dengan Kerajaan Allah, yang menjadi tema pengabaran dan pengajaran Yesus.—Lihat keterangan tambahan Mat 3:2; Luk 4:43.
Kerajaan Allah: Istilah ini muncul 14 kali dalam Injil Markus. Matius hanya menyebutkannya empat kali (Mat 12:28; 19:24; 21:31, 43), tapi dia menggunakan istilah yang mirip, yaitu ”Kerajaan surga”, kira-kira 30 kali. (Bandingkan Mrk 10:23 dengan Mat 19:23, 24.) Yesus menjadikan Kerajaan Allah sebagai tema pengabarannya. (Luk 4:43) Kerajaan ini disebutkan lebih dari 100 kali di keempat Injil, kebanyakan dalam kata-kata Yesus.—Lihat keterangan tambahan Mat 3:2; 4:17; 25:34.
memberitakan kabar baik: Dari kata kerja Yunani euaggelizomai, yang disebutkan 54 kali di Kitab-Kitab Yunani Kristen. Kata ini sering dipakai dalam tulisan Lukas. (Luk 1:19; 2:10; 3:18; 4:18; 8:1; 9:6; 20:1; Kis 5:42; 8:4; 10:36; 11:20; 13:32; 14:15, 21; 15:35; 16:10; 17:18) Ada perbedaan antara istilah euaggelizomai, yang berarti ”memberitakan kabar baik”, dan istilah kerysso, yang berarti ”memberitakan; mengumumkan” (Mat 3:1; 4:17; 24:14; Luk 4:18, 19; 8:1, 39; 9:2; 24:47; Kis 8:5; 28:31; Why 5:2). Kerysso menekankan tentang pemberitaannya, yaitu pernyataan dari yang berwenang kepada masyarakat umum, sedangkan euaggelizomai menekankan beritanya, yaitu ”kabar baik” yang disampaikan. Kata bendanya, euaggelion (”kabar baik”), disebutkan 76 kali di Kitab-Kitab Yunani Kristen.—Lihat keterangan tambahan Mat 4:23; 24:14 dan ”Kabar baik” di Daftar Istilah.
Kerajaan Allah: Di Kitab-Kitab Yunani Kristen, kabar baik sering dikaitkan erat dengan Kerajaan Allah, tema pengabaran dan pengajaran Yesus. Di bahasa aslinya, istilah ”Kerajaan Allah” disebutkan 32 kali di Injil Lukas, 14 kali di Injil Markus, dan 4 kali di Injil Matius. Tapi, Matius menggunakan istilah yang mirip, yaitu ”Kerajaan surga”, kira-kira 30 kali.—Lihat keterangan tambahan Mat 3:2; 24:14; Mrk 1:15.
Media

Di tempat tandus ini, Yohanes Pembaptis memulai pelayanannya dan Yesus digoda oleh Iblis.

Di Alkitab, kata-kata yang diterjemahkan ”padang belantara” (Ibrani, midhbar dan Yunani, eremos) biasanya memaksudkan tanah yang tidak digarap dan penduduknya sedikit. Sering kali, ini memaksudkan padang yang gersang dengan semak-semak dan rumput, atau bahkan tempat menggembalakan ternak. Kata-kata itu juga bisa digunakan untuk daerah yang kering, atau gurun yang benar-benar tandus. Biasanya padang belantara yang dimaksud dalam Injil adalah Padang Belantara Yudea. Di sanalah Yohanes tinggal dan mengabar, dan di sana juga Yesus digoda oleh Iblis.—Mrk 1:12.

Setan mungkin benar-benar membawa Yesus ”ke puncak tembok [atau ”titik tertinggi”] bait” dan menyuruh dia menjatuhkan diri. Tapi, di mana persisnya Yesus berdiri tidak diketahui. Karena kata ”bait” yang dipakai di sini bisa memaksudkan seluruh kompleks bait, Yesus bisa jadi berdiri di ujung tenggara area bait (1) atau di ujung lainnya. Seandainya Yesus jatuh dari salah satu tempat itu, dia pasti mati kalau Yehuwa tidak turun tangan.

Gambar ini menunjukkan bagian dari Kitab Yesaya dalam Gulungan Laut Mati (1QIsa), yang diperkirakan berasal dari tahun 125 sampai 100 SM. Gulungan ini ditemukan pada 1947 di sebuah gua di Qumran, di dekat Laut Mati. Bagian yang disorot di gambar adalah Yesaya 61:1, 2, yang dibacakan oleh Yesus saat dia datang ke sinagoga di Nazaret. Gulungan itu terdiri dari 17 potongan perkamen, yang dijahit dengan benang linen. Rata-rata panjangnya sekitar 26,4 cm, dan lebarnya sekitar 62,8 cm. Panjang seluruh gulungan itu, yang sekarang disimpan di museum, adalah 7,3 m. Mungkin, gulungan seperti inilah yang dulu Yesus buka untuk ”menemukan ayat” yang berisi nubuat tentang Mesias. (Luk 4:17) Gambar ini juga menunjukkan bahwa Tetragramaton disebutkan tiga kali di ayat-ayat itu.

Tembok putih dari batu kapur pada foto ini adalah bagian dari sebuah sinagoga yang dibangun antara akhir abad kedua dan awal abad kelima. Ada pendapat bahwa bagian yang terbuat dari batu basal hitam, yang ada di bawah batu kapur itu, adalah reruntuhan sebuah sinagoga abad pertama. Jika pendapat itu benar, ini adalah salah satu lokasi tempat Yesus mengajar dan menyembuhkan orang yang kesurupan, yang disebutkan di Mrk 1:23-27 dan Luk 4:33-36.